Soroti Sikap Gibran Saat Debat dengan Mahfud, Jarwo Center Geber Nobar 'Budi Pekerti' di 9 Provinsi
Jarwo Center menyoroti sikap-sikap Gibran Rakabuming Raka mengabaikan etika kesopanan dalam debat Cawapres kedua yang digelar KPU RI.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Selanjutnya, Jawa Tengah dipusatkan di Solo, Jawa Timur dipusatkan di Surabaya, Selawesi Utara di Manado, NTT dipusatkan di Kupang, Sumatera Selatan di Palembang, Provinsi Jambi dipusatkan di Kota Jambi, Prov. Lampung di Kota Bandar Lampung.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud: Gibran Sangat Minim Substansi, Tapi Overconfidence
Cepi mengatakan, semula Nobar film "Budi Pekerti" ini jadi agenda jejaring relawan Jarwo Center di sejumlah provinsi tujuannya, tentu sosialisi moral "Budi Pekerti" kepada milineal dan generasi Z.
Hal itu, lanjut Cepi, untuk mengritisi sekaligus mengingatkan milenial maupun gen Z agar tidak meniru tindakan tidak terpuji, seperti penyimpangan moral etik terkait kesengajaan 'merusak' citra terhormat lembaga yudisial tertinggi di Tanah Air, yakni, majelis hakim MK diketuai Anwar Usman, yang membuat keputusan uji materi Nomer 90/PUU-XXI/2023.
Karena keputusan MK itu, akhirnya Gibran dapat lolos terkait batas usia Capres dan Cawapres.
"Prediksi banyak pihak tidak meleset. Masih jadi Cawapres saja, Gibran sudah nabrak etika saat debat dilihat berjuta-juta rakyat Indonesia. Sulit dibayangkan bagaimana arah bangsa ini, kalau Gibran yang songong tetap dipaksakan memimpin negara berpenduduk 270 juta," kata Cepi.
Cepi mengatakan, pihaknya terpaksa harus menggeber secara serentak Nobar di 9 provinsi.
Ini juga untuk mengingatkan gen Z dan milenial supaya tidak meniru sikap Gibran terhadap orang tua dalam debat.
Selain itu, juga mempertimbangkan rentang masa kampanye yang semakin mendekati hari akhir.
"Nobar film nasional karya anak-anak muda kreatif ini, memang respon antusiasme gen Z maupun milenial sangat luar biasa," kata Cepi, menceritakan pengalaman menggelar Nobar di sejumlah kota provinsi.
"Milenial dan gen Z amat penting mengenal dan menjunjung tinggai etika budi perkerti. Karena di film ini, juga digambarkan betapa bahayanya hidup di zaman teknologi informasi serba digital sekarang jika tanpa dilandasi budi pekerti," kata Cepi, yang bersama-sama sejumlah pengurus Relawan Jarwo merayakan Ulang Tahun ke 77 Megawati Soekarnoputri. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.