Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gibran: Dua Kali Debat Saya Mengulangi Hilirisasi, Ada yang Ketawa dari Sebelah Menyepelekan

Menurut Gibran, ada saja pihak yang menertawakan ketika dia berbicara hilirisasi.

Editor: Erik S
zoom-in Gibran: Dua Kali Debat Saya Mengulangi Hilirisasi, Ada yang Ketawa dari Sebelah Menyepelekan
Kolase Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
Momen cawapres Gibran Rakabuming Raka 'longok-longok' mendengar jawaban cawapres Mahfud MD dalam debat cawapres Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jjakarta, Minggu (21/1/2024).  

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyindir pihak-pihak yang menyepelekan mengenai hilirisasi.

Menurut Gibran, ada saja pihak yang menertawakan ketika dia berbicara hilirisasi.

Menurutnya, Indonesia kaya akan bahan mentah. Akan disayangkan apabila negara ini tak bisa mengolahnya sendiri.

Baca juga: Begini Dampak Hilirisasi yang Dilakukan Pemerintah Menurut Ekonom

Hal ini diperlukan agar sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dapat dinikmati oleh bangsa sendiri.

“Ngirim bahan mentah diolah di luar negeri balik ke sini harganya berlipat-lipat. Sumber daya alam kita itu luar biasa sekali. Apa-apa harus diolah sendiri,” tuturnya, saat berkunjung di PT Sritex, Selasa (23/1/2024).

Oleh karenanya, dia menegaskan tak boleh menyepelekan hilirisasi.

Bangsa ini harus berhenti mengirim bahan mentah ke luar negeri.

Berita Rekomendasi

“Ini nggak boleh. Kita nggak boleh menyepelekan hilirisasi. Kita nggak boleh lagi ngirim bahan mentah,” terangnya.

Ia kemudian bercerita bagaimana tiap kali menyinggung hilirisasi ada yang tertawa dengan kesan menyepelekan saat debat cawapres.

“Dua kali debat saya selalu mengulangi terus hilirisasi. Yang ada di ruangan itu setiap kali saya mengeluarkan kata hilirisasi ada yang ketawa dari sebelah menyepelekan,” ungkapnya.

Selain itu, bangsa ini akan menghadapi bonus demografi.

Baca juga: Hilirisasi Nikel Terancam LFP, Politikus PDIP: Pemerintah Harus Cari Alternatif Energi Lainnya

Dengan penduduk usia produktif yang tinggi menurutnya memiliki potensi besar membangun industri dalam negeri.

“Kita punya bonus demografi. Ini kesempatan kita untuk meningkatkan produktivitas nasional. Bonus demografi ini datangnya cuma sekali. Dan tidak akan terulang lagi. Makanya penting juga untuk menyiapkan anak-anak kita. Untuk menuju Indonesia emas harus disiapkan generasi emasnya juga,” jelasnya.

Ia juga berjanji akan mengharmonisasi peraturan yang saling tumpang tindih antara satu dengan yang lain.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas