Langganan Datangi Basis Suara Ganjar hingga Presiden Boleh Kampanye, Manuver Jokowi di Pilpres 2024?
Sedikitnya, Jokowi tiga kali mengunjungi wilayah basis suara Ganjar Pranowo tersebut dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi rajin melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Jawa Tengah dalam beberapa bulan terakhir.
Sedikitnya, Jokowi tiga kali mengunjungi wilayah basis suara Ganjar Pranowo tersebut dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Pada awal Januari 2024 Jokowi melakukan kunker di Jawa Tengah atau tepatnya di Cilacap, Banyumas, Purworejo dan Brebes.
Baca juga: Soal Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Anies Pilih Persilakan Rakyat untuk Menilai
Selasa (23/1/2024) kemarin Jokowi berkunjung ke Grobogan, Blora dan Semarang.
Lalu sehari sebelumnya Jokowi mengunjungi Salatiga, Magelang, Temanggung, sampai Wonosobo pada Senin (22/1/2024).
Kegiatan Jokowi di Jateng pun beragam, mulai dari membagikan bantuan sosial (Bansos), mendatangi Puskesmas hingga meninjau jalan rusak.
Baca juga: Senyum Semringah Jokowi saat Lihat Prabowo Ancang-ancang Joget Gemoy
Tak Elok
Pengamat politik Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Andreas Pandiangan memberikan pendapatnya mengenai polemik kunjungan kerja yang dilakukan Presiden Jokowi selama masa kampanye terbuka Pilpres 2024 khususnya ke Jateng.
Andreas menilai kunjungan Jokowi ke Jawa Tengah ini sebagai suatu hal yang tak elok dilakukan oleh seorang Presiden.
Pasalnya Jokowi akan membuat bingung masyarakat di tengah masa kampanye terbuka Pilpres 2024 ini.
Selain itu Andreas juga menilai kunjungan kerja Jokowi ini akan mengganggu proses jalannya demokrasi.
Sehingga menurut Andreas, kunjungan kerja Jokowi ini seharusnya ditunda dan dilakukan setelah pencoblosan Pilpres 2024.
"Sejak minggu kemarin kan kita memasuki kampanye terbuka, tampaknya seharusnya tidak dilakukan kunjungan itu ke daerah mana pun, bukan hanya Jateng," kata Andreas dilansir WartakotaLive.com.
Menurut dia, terlepas dari posisinya sebagai Kepala Negara yang berhak untuk menjumpai masyarakat, Jokowi mestinya mampu menahan diri.
Hal ini mengingat putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto.