Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TPN Sebut Sentimen Negatif Kepada Jokowi Capai Minus 96 Persen Usai Bilang Presiden Boleh Kampanye

Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, mengungkap sentimen negatif kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengalami peningkatan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in TPN Sebut Sentimen Negatif Kepada Jokowi Capai Minus 96 Persen Usai Bilang Presiden Boleh Kampanye
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andi Widjajanto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, mengungkap sentimen negatif kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengalami peningkatan.

Bahkan, sentimen negatif kepada Eks Gubernur DKI Jakarta itu mencapai minus 96 persen.

Andi mengungkap hal tersebut terungkap dari hasil media analytic yang dikaji internal TPN Ganjar-Mahfud.

Baginya, sentimen negatif kepada Jokowi sudah dimulai sejak ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu turut berkomentar soal debat ketiga.

"Debat ketiga antara capres yang terutama terkait dengan isu pertahanan negara yang dikomentari oleh Pak Jokowi menjadi debat jangan personal, debat harus tentang data, data tidak bisa diumbar, itu menghasilkan sentimen negatif ke presiden karena dianggap cawe-cawe ke urusan pilihan presiden," ucap Andi dalam konferensi pers di media center Ganjar-Mahfud, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Tim Hukum AMIN Bakal Laporkan Jokowi ke Bawaslu Soal Presiden Boleh Memihak

Andi menyebut sentimen negatif kepada Presiden Jokowi pun terus meningkat sejak saat itu.

BERITA REKOMENDASI

Bahkan sebulan terakhir, Presiden sentimen negatif itu mencapai minus 96 persen.

"Dalam 1 bulan terakhir, sentimen negatif ke Pak Jokowi itu berada di angka minus 62 persen, lalu dalam 7 hari terakhir lompat ke angka 93 persen, lalu ketika kami zoom hari ini hanya dengan melihat platform twitter sentimen negatif ke Pak Jokowi terkait dengan pernyataan Pak Jokowi di Halim kemarin itu minus 96 persen," ucapnya.

Baca juga: Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Maruf Amin: Aturannya Boleh, Urusan Publik Setuju atau Tidak

Karena itu, Andi mengingatkan bahwa hasil media analytic itu menunjukkan bahwa warganet ingin Presiden Jokowi netral dalam pilpres kali ini.

Sebab, ia tidak ingin adanya conflict of interest.

"Netizen tidak ingin melihat Pak Jokowi memiliki keberpihakan yang didasari conflict of interest karena anaknya menjadi cawapres atau anaknya menjadi ketua umum partai, sementara identitas partai dari Pak Jokowi belum berubah. Kami melihat ada sentimen negatif muncul karena itu," katanya.

Lebih lanjut, Andi menuturkan bahwa warganet ingin Presiden Jokowi fokus untuk menyelesaikan masa jabatannya sampai 20 Oktober 2024.

Apalagi, dunia sedang banyak mengalami krisis.

"Misalnya yang kita lihat juga dengan itu adalah harga nikel yang terus cenderung turun dalam satu bulan terakhir. Banyak hal yang harus dikerjakan oleh presiden sehingga cawe-cawe presiden ke pemilu yang kemudian dibaca sebagai conflict of interest karena ada dua anaknya yg terlibat aktif dalam pemilu cenderung menghasilkan sentimen negatif kepada presiden," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas