Prabowo Sebut Bicara saat Debat Harus Masuk Akal: Bicara Harus Benar Bukan Ngarang
Prabowo mengatakan bahwa debat Pilpres 2019 berjalan lebih menghormati antar pasangan calon satu sama lainnya.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Bobby Wiratama
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengenang debat pemilihan presiden (Pilpres) saat melawan Presiden Jokowi.
Saat itu, debat dianggap berjalan lebih saling menghargai meskipun ada persaingan.
"Kita berseberangan, kita bersaing, kita kontestasi, kontestasinya pun bukan kontestasi etok-etok (pura-pura), lumayan juga waktu itu debat saya sama pak Jokowi," kata Prabowo dalam deklarasi nasional Aliansi Advokat Indonesia Bersatu (AAIB) di Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2024).
Prabowo mengatakan bahwa debat Pilpres 2019 berjalan lebih menghormati antar pasangan calon satu sama lainnya.
Keduanya pun tidak saling serang satu sama lainnya.
"Saya mengerti pasti tim penasehat pak Jokowi, pak tanya ini, tanya ini, harus disikat diserang. Sama tim penasehat saya juga sama pokoknya apa yang disampaikan pak Jokowi lawan begini, begini, waduh menghadapi tim penasehat capek juga," ucapnya.
"Ada yang marah tim saya setelah debat dengan pak Jokowi, bapak kok gitu pak. Kalau pendapatnya pak Jokowi benar masa saya menentang," sambungnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut debat pilpres adalah forum formal yang disorot masyarakat Indonesia.
Baca juga: Bahas Bansos Ditempel Stiker Paslon Lain, Cak Imin: Ngaku Kaya, Sebetulnya Miskin
Karena itu, hal-hal yang disampaikan juga harus mengedukasi rakyat, bukan menyesatkan.
"Bagaimana pun debat berdiri di depan banyak orang, berarti kalau kita diskusi, kalau kita bicara, yang kita bicara harus masuk akal, yang bicara harus benar bukan ngarang, apalagi ini datanya nggak bener ya, sudah lah yang lewat-lewat saja. Sorry yee," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.