Luncurkan Lagu Salam M3tal, Upaya Slank Menangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
Sebelumnya personel Slank sepakat tak terlibat di Pilpres 2024. Namun, belakangan berubah karena menilai demokrasi di Indonesia sedang tak baik.
Penulis: Yulis
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Grup band Slank meluncurkan lagu berjudul “Salam M3tal” (Menang Total) di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Senin (29/1/2024).
Peluncuran lagu “Salam M3tal” sebagai wujud dukungan Slank kepada pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024, yang akan digelar 14 Februari 2024.
Kaka, vokalis grup band yang berdiri sejak tahun 1983 itu mengungkapkan, sebelumnya Slank bersepakat untuk tidak terlibat langsung pada pesta demokrasi Pilpres 2024.
Baca juga: Slank Segera Konser Salam M3tal di GBK, Ganjar dan Megawati Bakal Hadir
Namun, sang gitaris, Ridho terus membujuk dan menyatakan bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
“Kemarin, kita sudah berada di atas gunung, sekarang kami turun gunung lagi. Dan, Slank tahunya bahasa lagu, perjuangan demokrasi harus dilanjutkan,” kata Kaka.
Senada dengan Kaka, drummer Slank, Bimbim juga mengungkapkan keresahannya bahwa Indonesia sedang tidak asyik.
“Tadinya, kita tidak mau berpolitik. Tapi Indonesia sedang tidak asyik-asyik saja,” ujar Bimbim.
Bermakna Persatuan Indonesia
Lagu “Salam M3tal” yang khusus ditulis Slank untuk duet Ganjar-Mahfud, memiliki makna mendalam.
Ganjar mengungkapkan, Nomor Urut 3, sesuai Sila Ketiga Pancasila adalah “Persatuan Indonesia.”
“Nomor urut tiga, artinya, Persatuan Indonesia. Tidak tercerai-berai,” kata Ganjar.
Disebutkan, simbol metal a’la PDI Perjuangan telah lama menjadi ekspresi kegembiraan dan identitas partai berlambang banteng moncong putih itu.
“Bagi PDI Perjuangan, metal adalah singkatan dari Merah Total. Istilah ini sering dikaitkan dengan simbol warna partai, yaitu warna merah darah, yang mirip dengan warna merah pada Bendera Merah Putih,” ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kritiyanto.
Selain itu, Salam Metal memiliki akar sejarah dalam perlawanan dan protes terhadap rezim otoriter, pada Pemilu 1987.(Yulis)