Isi Pertemuan Mahfud MD dengan Jokowi Sore Ini, Presiden Singgung Masa Jabatan Menkopolhukam Terlama
Mahfud tiba Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada pukul 16.30 WIB. Pertemuan Jokowi dan Mahfud berlangsung tertutup.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima permohonan pertemuan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Mahfud tiba Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada pukul 16.30 WIB. Pertemuan Jokowi dan Mahfud berlangsung tertutup.
Setelah pertemuan, Mahfud MD menggelar konferensi pers di Istana, didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Kepada wartawan, Mahfud mengaku sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Jokowi.
"Sehingga saya secara resmi dan dengan penuh hormat hari ini nyatakan surat menyatakan minta atau mohon berhenti," kata Mahfud dalam konferensi pers di Istana.
Mahfud mengaku telah meminta waktu bertemu Jokowi untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya hari ini. Ia mengaku ingin pamit baik-baik.
Isi pertemuan Mahfud dengan Jokowi
Mahfud menuturkan, bahwa pertemuannya selama kurang lebih 10 menit dengan Jokowi itu berlangsung hangat.
Jokowi, kata Mahfud, juga sempat melemparkan pujian terhadapnya.
"Saya dan Bapak Presiden, kita bicara dari hati ke hati penuh kekeluargaan, sama-sama tersenyum. Tak ada ketegangan sama sekali," kata Mahfud.
"Pak Presiden mengatakan, Mahfud merupakan Menko Polhukam terlama di pemerintahan Jokowi."
"Saya hampir 4,5 tahun, karena perkembangan politik saya harus meninggalkan dan saya mohon berhenti," lanjutnya.
Ia menepati janjinya untuk berpamitan secara baik-baik dan menemui langsung Jokowi di Istana.
"Saya akan pamit baik-baik," katanya, Rabu (31/1/2024, saat kunjungannya ke Lampung Tengah, mengutip tayangan YouTube Mahfud MD.
Mahfud berpamitan langsung dengan Jokowi dan mundur dengan penuh penghormatan, layaknya saat ia diangkat jadi Menko Polhukam.
"Saya dulu diangkat dengan hormat, saya akan pamit dengan penuh penghormatan juga," katanya.
"Dan saya menyampaikan bahwa saya sudah selesai," tegas Mahfud.
Dalam istilah yang ia katakan, Mahfud tidak akan 'tinggal glanggang colong playu', atau meninggalkan tanggung jawab begitu saja.
Adapun Mahfud mundur dengan alasan enggan kampanye dalam posisi menggunakan fasilitas negara.
Siapa pengganti Mahfud?
Sejumlah sosok digadang-gadang akan menggantikan Mahfud MD. Lalu siapa yang dinilai pantas menjabat sebagai Menko Polhukam.
Berikut analisa Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Nasional (UNAS) Prof Lely Arrianie saat berbincang dengan Tribun Network di Jakarta, Kamis (1/2).
Lely menilai sulit menebak arah politik seorang Jokowi. Namun yang pasti, Jokowi tidak memilih seorang menteri yang berlatar belakang dari PDIP.
"Pengganti Mahfud MD bisa dipastikan bukan berasal dari PDIP karena positioning yang berbeda," ujar dia.
Dari pengalaman yang ada, Jokowi memiliki pertimbangan tersendiri untuk memilih anak buahnya.
Misalnya ketika menunjuk Budi Arie jadi Menkominfo atau Menkes Budi Gunadi yang bukan seorang dokter.
"Apa kita bisa menebak langkah politik Jokowi?. Ada beragam alasan Jokowi memilih menteri-menterinya," jelas Lely.
Meski demikian, didekat pilpres 2024 yang mana putranya Gibran Rakabuming Raka maju menjadi pesertanya, maka besar kemungkinan Jokowi akan memilih orang-orang disekitarnya atau yang memiliki relasi kedekatan yang terpercaya.
"Kalau dilihat tradisi Pak Jokowi, fakta pertama menarik jadi menteri itu adalah kedekatan atau relasi. Teman dalam cangkang politiknya. Agak riskan jika memilih relasi di luar itu," ungkap dia.
Saat disinggung apakah yang dimaksud adalah AHY ketua umum Partai Demokrat, dirinya tak banyak berkomentar.
"Orang-orang menduga AHY, karena makan bakso bersama. Tapi itu belum tentu juga. AHY sudah pernah diimingi-imingi beberapa kali. Tapi ya bisa jadi dikabulkan juga kali ini," ujar Prof Lely.
Ganjar: Saya dan Pak Mahfud punya hubungan baik dengan Pak Jokowi
Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengungkapkan dirinya bersama Mahfud MD punya hubungan yang baik dengan Presiden Jokowi.
Mulanya Ganjar menyebutkan terkait pengganti Menkopolkam setelah Mahfud MD mengundurkan diri.
Menurutnya itu merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Kalau itu hak prerogratif presiden kita hormat (Pengganti Mahfud). Mudah-mudahan antar beliau juga bisa berkomunikasi dengan baik," kata Ganjar kepada awak media di Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis (1/2/2024).
Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut kemudian mengklaim hubungannya dengan Presiden Jokowi berjalan baik.
Begitu juga dengan Mahfud MD dengan mantan walikota Solo tersebut.
"Karena saya dengan Pak Jokowi (Hubungannya baik), dengan Pak Mahfud baik. Jangan lupa lho Pemilu 2019 lalu, Pak Jokowi hampir berpasangan dengan Pak Mahfud MD," kata Ganjar.
Ia melanjutkan sekarang Mahfud berpasangan dengan dirinya di Pilpres 2024.