Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons Gibran Sikapi Kritik Keras Akademisi Kepada Jokowi: Bakal Dijadikan Bahan Evaluasi

Gibran Rakabuming buka suara soal petisi yang dilayangkan sejumlah akademisi kepada Presiden Jokowi.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Respons Gibran Sikapi Kritik Keras Akademisi Kepada Jokowi: Bakal Dijadikan Bahan Evaluasi
Tribunnews.com/ Ashri Fadilla
Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming di sela-sela kampanye di Tangerang Selatan, Sabtu (2/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara soal petisi yang dilayangkan sejumlah akademisi belakangan ini.

Menurut Gibran, petisi yang dilayangkan akademisi dapat menjadi satu masukan.

Nantinya, masukan tersebut akan dijadikan bahan evaluasi.

"Kalau saya sih masukan-masukan, evaluasi dari semua pihak, kami terima ya. Masukannya terima kasih," ujar Gibran saat ditemui awak media di sela-sela kampanye sebagai Cawapres di Tangerang Selatan, Sabtu (2/2/2024).

Selebihnya, Gibran enggan berkomentar lebih lanjut terkait petisi tersebut.

Baca juga: Beda Reaksi Anies, Muhaimin, Ganjar, dan Mahfud Sikapi Kritik Keras Akademisi Terhadap Jokowi

"Tanyakan yang bersangkutan saja," katanya.

Berita Rekomendasi

Sebagai informasi, sejumlah akademisi Universitas Gadjah Mada atau UGM menyampaikan Petisi Bulaksumur sebagai bentuk keprihatinan terhadap dinamika perpolitikan nasional dan pelanggaran prinsip demokrasi menjelang Pemilu 2024.

Petisi ini dibacakan oleh Guru Besar Fakultas Fakultas Psikologi, Prof Koentjoro didampingi sejumlah puluhan Guru Besar, akademisi, alumni dan aktivis BEM KM UGM, di Balairung Gedung Pusat UGM, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Akademisi UGM hingga UI Kritik Jokowi, Ganjar: Nadanya Sudah Cukup Keras

Koentjoro mengatakan petisi dari civitas akademika Universitas Gadjah Mada disampaikan setelah mencermati dinamika yang terjadi dalam perpolitikan nasional selama beberapa waktu terakhir terhadap tindakan sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat yang menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi, kerakyatan, dan keadilan sosial.

“Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada. Pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi, keterlibatan sejumlah aparat penegak hukum dalam proses demokrasi perwakilan yang sedang berjalan dan pernyataan kontradiktif Presiden tentang keterlibatan pejabat publik dalam kampanye politik antara netralitas dan keberpihakan merupakan wujud penyimpangan dan ketidakpedulian akan prinsip demokrasi,” katanya seperti dikutip dari website resmi UGM.

Koentjoro mengingatkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumni UGM, tetap berpegang pada jati diri UGM yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dengan turut memperkuat demokratisasi agar berjalan sesuai dengan standar moral yang tinggi dan dapat mencapai tujuan pembentukan pemerintahan yang sah.

Setelah Universitas Gadjah Mada, giliran sivitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) menyampaikan pernyataan sikap "Indonesia Darurat Kenegarawanan".

Selanjutnya menyusul sejumlah akademisi dari Universitas Indonesia (UI) turut menyampaikan kritikan terhadap Jokowi

Selanjutnya kritik terhadap pemerintah Jokowi pun datang dari civitas akademika Universitas Padjadjaran Bandung.

Kritik terbuka terhadap kepemimpinan Jokowi itu disampaikan melalui Seruan Padjadjaran yang dibacakan Sabtu, 3 Februari 2024 dan dihadiri  civitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad), termasuk rektor, senat akademik, ketua dewan profesor dan para guru besar serta dosen Unpad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas