Menko PMK Berharap Pilpres 2024 Hanya Satu Putaran, Anies Baswedan Beri Respons Menohok
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta lihat saja nanti hasil Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan merespon soal Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy yang berharap Pilpres 2024 berjalan hanya satu putaran.
Merespons hal itu, Anies mempertanyakan harapan Menko PMK tersebut ditujukan untuk paslon mana.
"Beliau bilang yang menang siapa?" kata Anies di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (8/2/2024).
Baca juga: Megawati Kembali Serukan Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran saat Kampanye Akbar di Banyuwangi
Adapun terkait pernyataan Muhadjir dirinya tidak ada sama sekali niatan untuk berpihak kepada salah satu pasangan calon (paslon) manapun.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta lihat saja nanti hasil Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang.
"Itu kita lihat nanti (Siapa yang menang)," tegasnya.
Baca juga: Mahfud MD Tak Terbebani dengan Gerakan Pilpres Satu Putaran: Tak Ada yang Meyakinkan
Diberitakan sebelumnya Menko PMK RI, Muhadjir Effendy memberikan penjelasan terkait dirinya yang mendukung pemilihan presiden (Pilpres) cukup satu putaran.
"Bagi saya siapapun pemenangnya silakan aja yang penting satu putaran itu lebih bagus daripada dua kali putaran, Menurut saya itu," kata Muhadjir di Kantor PMK, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).
Muhadjir mengaku tidak ada sama sekali niatan untuk berpihak kepada salah satu pasangan calon (paslon) manapun.
Dia hanya merujuk dari para tim sukses (timses) ketiga paslon yang sama-sama mendeklarasi untuk menang dalam satu putaran.
"Apa salahnya kalau saya juga ikut mendorong supaya satu putaran saja. Jadi enggak ada niat berpihak kepada siapa-siapa sebetulnya itu," ungkapnya.
Adapun alasan Muhadjir mendukung satu putaran yakni karena pertimbangan biaya Pemilu yang akan besar nantinya.
"Kita tahu bahwa kalau nanti harus dua kali putaran itu untuk KPU saja pemerintah harus menyediakan anggaran sekitar Rp17,3 triliun. Untuk keamanan sangat tergantung semakin tidak aman semakin tinggi biayanya perkiraan kita bisa sampai Rp40 triliun total untuk jadi keamanan dan lain-lain itu ditambah tadi biaya untuk KPU itu bisa sampai Rp40 triliun. Itu dari sisi keuangan," ucapnya.
Baca juga: Megawati Kembali Serukan Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran saat Kampanye Akbar di Banyuwangi
Baginya, anggaran sebesar itu bisa dialokasikan ke program lainnya jika pilpres hanya satu putaran.
"Dan nggak ada salahnya karena saya kaitkan dengan masalah bantuan karena pemerintah sedang berinisiatif kalau ada dana cukup, kan bantuan pangan ini cadangan pangan ini akan diperpanjang sampai Juni, sampai Juni. Sementara ini sampai Maret nanti akan kita lihat kondisi keuangan pemerintah dan juga kondisi harga-harga bahan pokok terutama beras ini," ucapnya.