Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Hari Jelang Pemungutan Suara, Timnas AMIN Harap Paslon 01 dan 03 Jaga Suara Agar Pemilu 2 Putaran

Timnas AMIN berharap kubu paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta kubu paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD jaga.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
zoom-in 5 Hari Jelang Pemungutan Suara, Timnas AMIN Harap Paslon 01 dan 03 Jaga Suara Agar Pemilu 2 Putaran
Tribunnews.com/Gita Irawan
Ketua DPP PKS sekaligus Jubir Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Mardani Ali Sera, usai mendengarkan hasil survei nasional bertajuk Peta Elektoral di Akhir Masa Kampanye: Satu Atau Dua Putaran? di kantor Indikator Politik Indonesia Cikini Jakarta Pusat pada Jumat (9/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima hari menjelang pemungutan suara Pilpres 2024, Timnas AMIN berharap kubu paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta kubu paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bisa menjaga basis suara.

Ketua DPP PKS sekaligus Jubir Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Mardani Ali Sera, berharap dengan demikian maka pemilu dapat berlangsung dua putaran.

Untuk itu, kata dia, Timnas AMIN akan mendesain kampanye akbar Anies-Muhaimin di JIS secara serius.

Ia berharap, kampanye akbar tersebut dapat menjadi momentum untuk mendongkrak elektabilitas paslon AMIN.

Hal tersebut disampaikannya usai rilis survei nasional bertajuk Peta Elektoral di Akhir Masa Kampanye: Satu Atau Dua Putaran? di kantor Indikator Politik Indonesia Cikini Jakarta Pusat pada Jumat (9/2/2024).

"Walaupun target kami tetap rendah hati dua putaran, berharap baik 01 atau 03 itu bisa menjaga basis suaranya sehingga betul-betul bisa dua putaran," kata Mardani.

BERITA REKOMENDASI

Ia mengatakan pihaknya menargetkan suara 30 sampai 35 persen setelah kampanye akbar.

Hal tersebut, kata dia, didasarkan pada kerja-kerja partai pengusung yakni PKS, PKB, dan NasDem yang solid.

"PDIP sendiri modalnya sudah 20 persen (elektabilitas) ya dan tentu dengan segala data yang ada, mereka akan ngejar mudah-mudahan angkanya 30% juga sehingga yang terjadi memang dua putaran," kata dia.

Terkait itu, ia pun menyinggung pengalaman Pilkada DKI silam di mana saat itu Anies masuk ke putaran kedua melawan Ahok.

Di putaran kedua, Anies kemudian menang melawan Ahok meskipun saat itu Ahok selaku petahanan sangat kuat.

"Kami punya pengalaman waktu pilkada di DKI, Pak Ahok demikian powerfull tetapi ketika kita jaga TPS ternyata Anies bisa masuk ke kedua. Tetap pemenangnya Pak Ahok, Pak Anies nomor dua, tapi di putaran kedua Anies nomor satu. Mudah-mudahan skenarionya tercapai," kata dia.

Ia mengatakan salah satu strategi yang coba diterapkan pihaknya jika masuk ke putaran kedua adalah dengan fokus menjaga lumbung suara di Pulau Jawa.

"Strategi paling sederhana jaga Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Jabar dijagain PKS. Dengan data tadi, Jateng, Jatim, PKB, Nasdem, PKS juga akan full kerja. Kalo terjaga 3 Jawa itu dua putaran," kata Mardani.

Potensi 1 Putaran Meningkat

Hasil survei tatap muka Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 28 Januari sampai 4 Februari 2024 menunjukkan potensi pemilu satu putaran meningkat untuk pasangan calon (paslon), paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka meningkat.

Pendiri Indikator Politik Indonesia Prof Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam simulasi survei surat suara 3 pasangan calon (paslon), paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka meraih elektabilitas sebesar 51,8%.

Sedangkan paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar meraih elektabilitas 24,1%.

Untuk paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD meraih eleltabilitas 19,6%.

Baca juga: Survei Indikator Tunjukkan Tren Elektabilitas Prabowo Cenderung Naik, Anies Stagnan, Ganjar Turun

Hal itu disampaikannya saat memaparkan hasil survei nasional bertajuk Peta Elektoral di Akhir Masa Kampanye: Satu Atau Dua Putaran? di kantor Indikator Politik Indonesia Cikini Jakarta Pusat pada Jumat (9/2/2024).

"Dan masih ada 4,5% pemilih responden kita yang waktu kita survei mengatakan tidak tahu atau tidak jawab. Pertanyaannya adalah apakah angka 51,8% ini menunjukkan pemilu Rabu depan akan berlangsung satu putaran atau tidak. Nanti bisa kita diskusikan. Tapi yang bisa kami katakan, karena masih ada margin of error, secara konservatif, masih ada peluang terjadinya dua putaran," kata dia.

"Tetapi angka 51,8% dan tren naik yang masih berlangsung buat Pak Prabowo-Gibran, maka saya bisa mengatakan potensi atau probabilitas satu putaran meningkat buat Pak Prabowo Gibran dibanding survei-survei sebelumnya. Jadi kalau sebelumnya probabilitas satu putaran 50:50, sekarang meningkat. Tapi tetap masih ada peluang terjadi dua putaran, meskipun menipis," sambung dia.

Burhanuddin menilai peluang paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar lebih besar ketimbang paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Namun demikian, kata dua, selisih elektabilitas kedua paslon tersebut masih berada di dalam Margin of Error.

"Tetapi secara absolut, kalau terjadi dua putaran, peluang buat Anies masuk ke putaran kedua lebih besar ketimbang Mas Ganjar. Meskipun secara statistik kita tidak bisa mengatakan Anies lebih besar atau lebih kecil," kata dia.

Berdasarkan hasil survei, jika pemilihan diadakan pada periode survei, pada selang kepercayaan 95%, pasangan Anies dan Muhaimin diprediksi berada pada kisaran 22,1% sampai 26,3%, Prabowo dan Gibran pada kisaran 49,4% sampai 54,2%, Ganjar sampai Mahfud pada kisaran 17,8% sampai 21,5%, dan sekitar 3,7% sampai 5,5% masih belum menentukan pilihan.

Jika kelompok yang tidak menjawab diprediksi menggunakan model statistik, maka elektabilitas Prabowo dan Gibran diprediksi menjadi sekitar 54%, Anies dan Muhaimin 24,9%, serta Ganjar dan Mahfud 21,1%.

"Lagi-lagi ini perlu dites ya. Karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, pemilih yang belum menentukan pilihan, (suaranya) cenderung lari ke penantang," kata dia.

Metodologi Survei yang Diklaim

Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. 

Dalam survei, jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 18 Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta,Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Papua. Sehingga total sample sebanyak 5.500 responden.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. 

Sementara MoE di wilayah oversample sebagai berikut:

Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing sample 400 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±5% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sumatera Utara, DKI Jakarta dan Banten (masing-masing sample 350 responden). 

Sampel berukuran 350 memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±5.3% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sumatera Selatan, Lampung dan Sulawesi Selatan dengan masing-masing sample 300 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±5.8% pada tingkat kepercayaan 95%.

Baca juga: Hasil Survei Indikator Politik Terbaru Tunjukkan Potensi Pemilu Satu Putaran

Provinsi Aceh, Riau, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara masing-masing sample 250
responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±6.3% pada tingkat kepercayaan 95%.

Dan Papua jumlah sampel 100 responden, dengan MoE sekitar ±10% pada tingkat kepercayaan 95%.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas