Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Solusi Kemacetan di Jakarta, Dharma Pongrekun Nilai Tidak Perlu Tambah Transportasi Umum

Transportasi umum yang tersentralisasi di kawasan pemukiman, sekolah, dan pasar serta terintegrasi juga dinilai penting oleh Dharma.

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Solusi Kemacetan di Jakarta, Dharma Pongrekun Nilai Tidak Perlu Tambah Transportasi Umum
Tangkapan Layar YouTube KPU PROVINSI DKI JAKARTA
Dharma Pongrekun dalam debat Pilgub Jakarta di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu (6/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cagub Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengatakan tidak perlunya penambahan armada transportasi umum untuk mengatasi kemacetan di Jakarta

Hal itu ia sampaikan dalam responsnya menjawab pertanyaan saat debat Pilgub Jakarta di JIExpo Kemayoran, Minggu (6/10/2024).

Baca juga: Momen Suswono Dapat Pelukan dari RK saat Gagal Tuntaskan Pantun di Debat Perdana Pilkada Jakarta

Adapun pertanyaan yang disiapkan oleh panelis itu berkaitan dengan bagaimana caranya paracagub mengatasi kemacetan. 

“Dengan mengoptimalkan apa yang sudah ada, terutama manajemen, tidak perlu dulu menambah dulu armada, majamen diperbaiki, dioptimalkan,” kata Dharma.

Baca juga: Pendukung Tiga Cagub Jakarta Tumpah Ruah, Jalan Salemba Raya Depan KPUD Macet Parah

Keamanan dan kenyamanan transportasi juga menurutnya penting supaya kelompok disabilitas, lansia, perempuan hamil, dan anak-anak punya perlakuan khusus. 

Selain itu, ia juga menyinggung ihwal budaya antre yang harus diterapkan. 

Berita Rekomendasi

“Masukan ke dalam kurikulum, supaya budaya antre itu ada di dalam adab kita, kemudian baru kita evaluasi apakah perlu ditambahkan (jumlah transportasi umum),” tuturnya.

“Kalau perlu ditambahkan baru kita tambahkan, jangan kita mengeluarkan anggaran tapi kita tidak tahu faktor mana yang harus kita perbaiki,“ ia menambahkan.

Lebih lanjut, transportasi umum yang tersentralisasi di kawasan pemukiman, sekolah, dan pasar serta terintegrasi juga dinilai penting oleh Dharma.

“Dan dibuat 500 meter dari pemukiman sebagai vendor dari MRT atau LRT atau transjakarta, yaitu mirko transportasi yang saling terhubung satu sama lain,” jelas Dharma.

Baca juga: Pramono Sibuk Menulis, RK dan Dharma Fokus Dengar Pertanyaan Saat Debat Pilgub Jakarta 2024

“Kemudian disiapkan kantong-kantont parkir yang nyaman dan aman supaya mau naik transportasi umum, supaya orang yang naik kendaraan umum kendaraannya terjamin,” pungkasnya. 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas