Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Solo dan Semarak Kirab Budaya, Ada Gerobak Sapi hingga Reog
Ratusan ribu rakyat Solo Raya dan pendukung Ganjar-Mahfud ramaikan Hajatan Rakat-kirab budaya sepanjang jalan Ngarsopuro sampai Benteng Vastenburg
Penulis: Yulis
Editor: Theresia Felisiani
Pada kirab ini, pasukan pembawa panji-panji berjumlah 21 orang. Angka 2 jika ditambah 1 adalah 3, atau nomor urut calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Gerobak Sapi
Gerobak atau pedati yang didapati di berbagai tempat di Indonesia mewakili transportasi kerakyatan yang akan mengantarkan Ganjar Pranowo dan Prof. Mahfud MD menjadi pemimpin rakyat.
Penari dan perkusi yang mengiringi di sisi gerobak sapi adalah sebagai sukacita rakyat yang akan mengawal Ganjar-Mahfud sampai menjadi presiden dan wakil presiden.
Reog
Kata “reog” berasal dari kata “riyokun” yang artinya khusnul khatimah. Penampilan 3 kelompok Reog selain sebagai simbol komitmen menjaga warisan budaya bangsa, juga untuk menunjukkan harapan agar perjuangan rakyat bersama Ganjar-Mahfud menjadi perjuangan yang diridhai Tuhan.
Rombongan Beskap
Kemerdekaan yang sudah diraih, harus senantiasa dijaga dari segala bentuk intimidasi. Rombongan Beskap 17-08-45 menandakan Hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 bulan 8 tahun 1945.
Rombongan terdiri dari rakyat yang mengenakan 17 beskap warna merah, 8 beskap warna putih dan 45 beskap warna hitam.
Banteng Krumpyung
Kesenian rakyat Banteng Krumpyung persembahan rakyat Kampung Sondakan terdiri dari tarian yang diiringi alat musik bambu krumpyung.
Tari dan musik yang rampak menunjukkan kekompakan rakyat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud yang juga berasal dari rakyat.