Kampanye Akbar Dua Capres, Lalin Jakarta Lumpuh, Warga Jalan Kaki dari Pancoran Hingga Senayan
Puluhan ribu orang memadati jalan, baik dengan menaiki sepeda motor hingga bus. Di Gerbang Pemuda hendak memasuki kawasan GBK, kendaraan mengular tida
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Dua pasang calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) hari ini melakukan kampanye akbar Pilpres 2024 terakhir secara bersamaan di ibu kota, DKI Jakarta.
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menggelar kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno(GBK). Sementara calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 kampanye akbar di Stadion Jakarta Internasional Stadium(JIS) Jakarta Utara.
Jutaan orang tumplek blek hari ini di ibukota Jakarta. Imbasnya lalu lintas di jalan-jalan utama prorokol ibu kota lumpuh total.
Thomas, salah seorang warga yang hendak bekerja ke kawasan Senayan, Jakarta Selatan terpaksa harus jalan kaki dari Tugu Pancoran, Jakarta Selatan hingga ke Pintu 1 GBK.
Kata dia, lalu lintas Jakarta tidak bergerak sama sekali alias stuck.
"Jalan dari Pancoran sampai GBK naik ojek enggak gerak," kata Thomas saat dikonfirmasi Tribun, Sabtu(10/2/2024).
Baca juga: Ketua Umum Parpol KIM hingga SBY akan Hadiri Kampanye Akbar Terakhir Prabowo-Gibran di SUGBK
Menurut Thomas, lalu lintas sama sekali tidak bergerak sejak di Jalan MT Haryono menuju Jalan Gatot Subroto mengarah ke Slipi.
Puluhan ribu orang memadati jalan, baik dengan menaiki sepeda motor hingga bus. Di Gerbang Pemuda hendak memasuki kawasan GBK, kendaraan mengular tidak bisa bergerak.
"Padat banget parkir berjamaah," kata dia.
Baca juga: Massa Pendukung Prabowo-Gibran Mulai Padati Area GBK, Jalan Sekitar Lokasi Padat
Sementara itu, di kawasan Kemayoran hingga Sunter, Jakarta Utara lalu lintas juga macet parah imbas kampanye akbar Anies-Muhaimin di JIS.
Yusuf, seorang warga yang hendak ke arah Bendungan Jago, Kemayoran menyebut lalu lintas mengarah ke Sunter dan Tanjung Priok macet parah.
Kemacetan sudah mulai terasa mulai dari kawasan Senen hingga Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Macet parah enggak gerak saya naik motor saja dari Senen sampai Kemayoran 1 jam lebih, " ujar dia. (Willy Widianto)