Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Solo, Butet Singgung Wiji Thukul: Yang Menculik Jadi Capres

Butet Kartaredjasa menyinggung nama Wiji Thukul dalam acara Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Solo, Jawa Tengah.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Sri Juliati
zoom-in Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Solo, Butet Singgung Wiji Thukul: Yang Menculik Jadi Capres
Istimewa
Budayawan, Butet Kartaredjasa. Ia menyinggung nama Wiji Thukul yang diculik sejak era Orde Baru. 

"Kebetulan direkam wartawan, waktu beliau ditanya tentang kedekatan hubungan beliau dengan keluarga Wiji Thukul," jawab Wani.

"Beliau berkata 'Istrinya adalah kawan baik saya, anak-anaknya adalah kawan baik saya, tentunya kasus Wiji Thukul harus diselesaikan, Wiji Thukul harus ditemukan hidup atau mati'."

Sebagai informasi, acara akan diisi dengan orasi beberapa tokoh seperti aktivis HAM seperti Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal Basri serta Rhenald Kasali.

Sosok seperti Zoemrotin K. Soesilo, Neng Rukka Sombolingi, Encep Arif Afandi, Yuniyanti Chuzaifah, Erry Riyana Hardjapamekas, Zenzi Suhadi, Karlina Supelli, A. Alex Junaidi, Surya Anta Ginting, Andreas Harsono, Danang Widoyoko, Ririn Sefsani, Neng Dara Affiah, Alif Nurlambang, Melki Sedek Huang, Muhammad Suhud, M. Roni Syamsuri, Abdullah Riansyah, Arya Dewi Prayetno, dan Ahmad Tomi Wijaya juga akan berorasi di acara yang sama.

Selain orasi, acara juga diisi musisi tenar seperti Kotak, PAS Band, The Black Stones Band, Anto Baret & Andi Malewa, Iwa K, Young Lex & Friends, Tony Q, Marjinal, Endank Soekamti, Jamrud dan Horja Bius.

Puisi yang Dibaca Anak Wiji Thukul

Fajar Merah, anak dari penyair dan aktivis hak asasi manusia (HAM), Wiji Thukul membuat Panggung Rakyat bertajuk 'Bongkar' bergetar dan bergemuruh riuh.

Berita Rekomendasi

Pasalnya, Fajar Merah secara penuh semangat membacakan puisi ciptaan sang ayahanda berjudul 'Momok Hiyong'.

Diketahui, puisi 'Momok Hiyong' karya Wiji Thukul mengkritisi keras kekuasaan, penyalahgunaan kekuasaan, serta pengorbanan rakyat dan lingkungan alam.

Awalnya, aktivis HAM Usman Hamid menyampaikan pengatar dalam pembukaan acara Panggung Rakyat bertema Bongkar yang diikuti puluhan seniman, budayawan, dan aktivis di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (9/12/2023).

Baca juga: Aktivis 98 Nilai Budiman Sudjatmiko Berkhianat usai Dukung Prabowo, Ingatkan soal Kasus Wiji Thukul

Setelah itu, Usman mengundang Fajar Merah naik ke atas panggung utama untuk membacakan puisi.

"Kita panggil, putra dari aktivis HAM Wiji Thukul, Fajar Merah. Dia akan membacakan puisi," ucap Usman.

Fajar yang tampak mengenakan kaus putih bergambar wajah Wiji Thukul, langsung naik ke atas panggung.

Dia kemudian langsung membacakan puisi berjudul 'Momok Hiyong'.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas