Wapres Ma'ruf Amin: Semua Pihak Harus Menjaga Supaya Pemilu Berjalan Baik
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, semua pihak harus menjaga keberlangsungan Pemilu 2024, Senin (12/2/2024).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, semua pihak harus menjaga keberlangsungan Pemilu 2024.
Hal ini disampaikan oleh Ma'ruf Amin untuk menjawab pertanyaan awak media mengenai tayangnya film Dirty Vote (2024) yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono pada Minggu (11/2/2024) kemarin.
Di mana film tersebut mengungkap adanya dugaan kecurangan dalam kontestasi Pemilu 2024.
Menurut Ma'ruf, guna memastikan pemilihan berjalan dengan baik tanpa kecurangan, semua pihak harus ikut serta mengawasi.
"Saya kira semua pihak harus menjaga supaya pemilu ini berjalan dengan baik, jurdil (jujur dan adil), ya," tuturnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (12/2/2024), dilansir YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia.
Lebih lanjut, Wapres Ma'ruf berharap tak terjadi ketidakjujuran dalam Pemilu 2024 supaya kontestasi ini dapat berjalan dengan lanjar.
"Dan di TPS-TPS kan sudah ada pelaksana, kemudian ada juga saksi-saksi, dan semua ikut mengawasi, saya kira mudah-mudahan tidak terjadi ketidakjujuran, harapan kita semua begitu supaya pemilu ini berjalan dengan lancar, ya," sambungnya.
Di sisi lain, Ma'ruf Amin bakal menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2024 nanti di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 33, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
"Saya nanti nyoblos-nya di Cimanggis, di sana, di tempat saya," jelas Ma'ruf.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana akan memberikan hak suaranya pada Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02, Gambir, Jakarta Pusat.
Baca juga: Pemilu 2024, Ini Lokasi Nyoblos Jokowi, Wapres Maruf, Capres-Cawapres hingga SBY dan AHY
Hal ini berdasarkan penuturan Ketua KPPS TPS 20 Gambir, Hamdy Basjar, selepas menyerahkan surat undangan pencoblosan kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Hamdy mengatakan lokasi TPS tersebut berada di Gedung Lembaga Administrasi Negara di Jalan Veteran Nomor 10, Jakarta Pusat.
Lokasi Presiden Jokowi mencoblos sama seperti pemilu lima tahun lalu, hanya berbeda nomor TPS-nya saja.
"Lokasi sama persis TPS 10, tapi lima tahun lalu namanya TPS 08 karena sekarang di Gambir ini TPS-nya nambah satu," tuturnya.
Hamdy mengatakan bahwa TPS 10 nantinya akan dibuka mulai pukul 07.00-13.00 WIB. Lalu, pemungutan suara akan dimulai pukul 08.00-12.00 WIB.
Hanya saja, dia mengaku tak mengetahui pada pukul berapa Jokowi dan Iriana akan datang ke TPS.
"Beliau tanya jam berapa bisa datang. Tadi ditanya, 'Saya baca bisa datang jam 8-12, ya?' Saya jawab, 'Iya, Bapak'. Jadi kemungkinan Pak Presiden datang sekitar jam 8-12. Kalau lima tahun lalu beliau juga datang sekitar jam segitu," jelasnya.
Koalisi Masyarakat Sipil Minta Rakyat Berpartisipasi
Ketua Badan Pengurus Nasional PBHI Julius Ibrani yang menjadi bagian dari Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis meminta seluruh masyarakat Indonesia ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
Dia menegaskan, koalisi tidak ingin menggagalkan pemilu dan membuat pemilu yang menelan anggaran triliunan rupiah menjadi sia-sia.
"Ayo ikut. Tapi dengan syarat, di pasal 2-nya adalah, segala realitas yang terjadi jadikan pertimbangan Anda dalam memilih."
"Karena realita yang disajikan ini, termasuk apa yang ada di dalam film Dirty Vote itu, itu akan menentukan lima tahun kita ke depan."
"Bukan hanya Anda yang memilih, tapi saya juga yang mungkin berbeda pilihan dengan Anda. Ini yang kami sampaikan kepada publik," tuturnya di kantor Ombudsman RI Jakarta, Senin.
Di sisi lain, mengenai mereka yang menyatakan golput pada Pemilu 2024, dia mengatakan hal tersebut adalah hak.
Julius pun mempersilakan apabila mereka menganggap golput bisa menjawab segala bentuk kecurangan dalam pemilu.
"Tapi menurut kami tidak. Ketika terjadi kecurangan, maka jawabannya adalah cari pemimpin yang bisa menyelesaikan problem kecurangan, bukan kemudian bergolput, tapi itu golput tetap hak ya," tuturnya.
Dia menyebut koalisi telah mengimbau kelompok-kelompok yang golput untuk memilih apabila mereka masih melihat ada calon yang bisa membenahi sistem pemilu di Indonesia.
Menurutnya, koalisi hanya ingin menyampaikan pesan yang disampaikan Bung Hatta di awal-awal kemerdekaan Indonesia.
Yaitu bahwa dengan berpemilu, kita bukan hanya ikut andil menentukan nasib kita sendiri, melainkan juga nasib satu bangsa.
Julius mengajak masyarakat untuk menggunakan hak mereka di bilik suara.
"Nah realita inilah jadi basis kalian memilih. Di level teorinya dia ada visi-misi, ada program, ada debat capres-cawapres, ada materi kampanye, kalau mau lihat segala macam distraksi lihat medsos ada berbagai macam distraksi."
"Tapi realita adalah pegangan yang paling valid, paling reliable, dan paling positif yang harus kita pegang semua."
"Itu kita sampaikan ke semua jejaring bukan hanya masyarakat sipil, tapi dampingan-dampingan kita, korban gusuran, jejaring individual, tokoh-tokoh masyarakat. Kami sampaikan demikian," terangnya.
(Tribunnews.com/Deni/Taufik Ismail/Gita Irawan)