Prabowo-Gibran Raih 58,23 Persen dalam Hitung Cepat CSIS dan Cyrus Network
Ia menjelaskan, bahwa data yang pihaknya terima dalam hasil penghitungan cepat sudah relatif stabil karena tidak terdapat pergerakan yang berarti
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibrang Rakabuming Raka unggul telak berdasarkan hasil hitung cepat atau Quick Count Pemilu 2024 dari lembaga survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network.
Prabowo-Gibran jadi yang teratas dengan raihan 58,23 persen suara disusul oleh paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 24,8 persen suara dan diurutan terakhir ada Ganjar-Mahfud di angka 16,78 persen suara.
Direktur Cyrus Network, Eko Prasetyo Galan mengatakan, dengan hasil tersebut pihaknya bersama CSIS menyimpulan bahwa paslon Prabowo-Gibran diprediksi bakal memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran.
"Maka dapat disimpulkan bahwa Pemilu Presiden kali ini berlangsung dalam satu putaran dengan melihat data yang sudah ada. Bahwa Pemilu kali ini dimenangkan oleh calon Prabowo-Gibran dengan skor presentase dengan 58,23 persen," ucap Eko dalam konferensi pers di Gedung Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
Ia menjelaskan, bahwa data yang pihaknya terima dalam hasil penghitungan cepat sudah relatif stabil karena tidak terdapat pergerakan yang berarti tercatat sejak pukul 15.30 WIB.
Selain itu, Eko menyebutkan bahwa tingkat kerandoman sampel yang pihaknya dapatkan juga selalu berada di angka 95 persen.
"Dan sekarang tingkat ketika kami rilis ini tingkat kerandoman sampel yang sudah masuk ada di angka 99,22 persen. Artinya ini sangat random dan bisa memenuhi syarat untuk diambil sebuah kesimpulan," ucapnya.
Baca juga: Unggul Versi Quick Count, Gibran: Ini karena Anak-anak Muda Semua
Sementara itu, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes menuturkan, bahwa dalam pelaksanaan hitung cepat yang dilakukan kali ini berdasarkan sampel dari 2 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 38 provinsi.
Kemudian Arya juga menjelaskan hitung cepat sendiri merupakan pengumpulan informasi di tiap TPS sampel dengan mencatat hasil rekapitulasi akhir yang sudah disahkan di TPS.
"Kemudian datanya ditabulasi pada tingkat nasional kemudian ketahuan hasilnya," jelasnya.
Ia juga mencontohkan daerah mana saja yang hasil rekapitulasinya telah pihaknya dapatkan untuk kemudian dilakukan penghitungan cepat.
"Misalnya daerah DKI Jakarta dan Banten itu sudah masuk di angka 93 persen, Jawa Barat 96,9 persen, Jawa Tengah 95,1 persen, Jawa Timur 89,3 persen," tuturnya.
Baca juga: Unggul Sementara Versi Hitung Cepat, Relawan Prabowo-Gibran di Jatim Ramai-ramai Gunduli Kepala
Selain itu terdapat pula daerah daerah seperti Sumatera Selatan di angkat 90,4 persen, Sumut 88,2 persen, Kalimantan 85,8 persen, Bali 93,7 persen, dan Sulawesi 83,3 persen.
Arya juga mengatakan, meskipun terdapat wilayah yang baru menyelesaikan penghitungan diangka 50 persen seperti Maluku dan Papua, namun hal itu tak akan berdampak signifikan dalam penghitungan cepat yang pihaknya lakukan.
"Jadi kami melihat kemungkinan tidak akan ada perubahan di akhir, kalaupun ada perubahan sangat kecil sekali," pungkasnya.