Kekuatan Eksekutif dan Legislatif di Indonesia Diprediksi Seimbang
Lebih lanjut, Qodari menjelaskan perbedaan pucuk kekuasaan antara eksekutif dan legislatif akan menciptakan pemerintahan demokratis yang ideal.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Acos Abdul Qodir
“Tentu saja variabel yang berikutnya tergantung apakah PDI Perjuangan atau Golkar nanti akan masuk pemerintahan atau tidak. Kalau Golkar dugaan saya pasti masuk koalisi pemerintahan, jadi Golkar misalnya jadi ketua DPR tetapi juga punya menteri di kabinet,” imbuhnya.
Baca juga: VIDEO PDIP Tanggapi Soal Prabowo Bakal Rangkul Semua Pihak: Janji Manis Terlalu Dini
Sedangkan, lanjut Qodari, jika PDIP yang menjadi ketua DPR lagi diperkirakan akan sepenuhnya menjadi oposisi.
Hal itu tercermin dari sikap Ketua Umum PDIP Megawati yang kecenderungannya tidak akan berkompromi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Tetapi di dalam kasus PDI Perjuangan, boleh jadi ini oposisi murni dalam pengertian ketua DPR dari PDIP yaitu Mbak Puan dan PDIP tidak punya kursi di kementerian. Sementara kalau melihat kecenderungan Ibu Megawati yang bisa dan lama di oposisi boleh jadi akan mengulangi peristiwa 2004 sampai dengan 2014 di mana Bu Mega memutuskan PDIP untuk berada di luar pemerintahan,” tandas Qodari.
Untuk diketahui, ada tiga paslon capres - cawapres yang berkontestasi di pilpres 2024.
Pasangan pertama Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, yang diusung oleh Partai NasDem, PKS dan PKB.
Pasangan kedua yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, yang diusung Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Prima, dan PSI.
Pasangan ketiga yakni Ganjar Pranowo - Mahfud MD diusung oleh PDIP, PPP, Hanura dan Perindo.
Hasil Quick Count Pemilihan Legislatif 2024
Indikator Politik
Berdasarkan quick count yang dirilis Indikator Politik (data masuk 97,80 persen), diprediksi akan ada 8 parpol yang lolos ke DPR RI.
Yakni PDIP meraup suara tertinggi dengan 16,78 persen. Di posisi kedua ada Golkar (14,97 persen), Gerindra (13,39 persen), PKB (10,49 persen), NasDem (9,41 persen), PKS (8,13 persen), Demokrat (7,46 persen), PAN (6,90 persen).
Jika tidak ada partai yang menyeberang maka komposisi partai pendukung pemerintah dan oposisi di parlemen akan seperti ini:
Partai Pendukung:
1. Golkar (14,97 persen)
2. Gerindra (13,39 persen)
3. Demokrat (7,46 persen)
4. PAN (6,90 persen)
Jumlah: 42,72 persen
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.