Antisipasi Masalah Kesehatan setelah Pemungutan Suara, Dinkes Jabar Siapkan Ribuan Faskes
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi. Ia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 1.100 Puskesmas dan 415 rumah sakit.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat siapkan ribuan fasilitas kesehatan (Faskes) untuk antisipasi masalah kesehatan bagi petugas pemungutan suara seperti KPPS dan PPS setelah Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 1.100 Puskesmas dan 415 rumah sakit.
"Di seluruh Jawa Barat, puskesmas sebanyak 1.100 dan 415 rumah sakit sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi pasca-pemilihan," ujarnya.
Vini menambahkan, pihaknya telah membuat anjuran kepada para petugas pemungutan suara untuk menjaga kesehatan seperti tidak merokok, jangan banyak minum kopi dan minuman bernergi hingga beristirahat yang cukup.
"Itu semuanya sudah diberikan arahan untuk antisipasi,"
"Tapi memang dalam kenyataannya mungkin ada juga yang berkegiatan lebih tinggi, tapi kita doakan saja karena usaha sudah maksimal," ucapnya seperti yang diwartakan TribunJabar.id.
Hingga saat ini, kata Vini, sudah ada ribuan petugas yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan berobat.
"Kebanyakan KPPS ada juga panitia, linmas, saksi, dan pengawas, tapi ada juga pemilih," ujarnya.
Dari data yang ia peroleh, para petugas pemungutan suara yang berobat mengalami pusing hingga infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA dan Diare.
"Yang meninggal ada empat orang, sampai hari ini. Meninggalnya kami belum lihat (karena apa),"
Baca juga: Anggota KPPS di Palopo Jadi Korban Tabrak Motor, Pilih ke Tukang Urut daripada RS, Begini Alasannya
"Tapi diinformasikan memang ada penyakit jantung, sebelumnya," tutur dia.
Diketahui, KPU Jabar mencatat ada KPPS dan PPS yang meninggal dunia saat bertugas.
Ada enam KPPS dan satu PPS yang meninggal saat proses pemungutan suara Pemilu 2024.
Petugas KPPS di Garut Meninggal
Diwartakan sebelumnya, seorang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Garut, Jawa Barat meninggal dunia karena kelelahan.
Korban bernama Eti Rohaeti.
Ia bertugas di TPS 11 Desa Cihurip, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut.
Ketua KPU Garut, Dian Hasanudin mengatakan, Eti pingsan saat proses penghitungan suara, Kamis (15/2/2024) pagi.
Eti kemudian dibawa ke rumahnya untuk beristirahat, namun kondisinya makin memburuk.
Akhirnya, ia dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan.
Eti akhirnya dirujuk ke rumah sakit untuk pendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Ibu Eti ini pingsan dulu, diduga kelelahan. Dari informasi beliau memiliki riwayat hipertensi," ujar Dian kepada Tribunjabar.id, Minggu (18/2/2024).
Ia menuturkan Eti meninggal di rumah sakit umum pada hari Sabtu (17/2/2024) pukul 09.00 WIB.
Pihak KPU pun turut berduka cita atas meninggalnya Eti.
Baca juga: Anggota KPPS di Pejaten Jaksel Meninggal Setelah Pasang Tenda TPS, Diduga Punya Penyakit
"Ibu Eti adalah pejuang demokrasi, semoga keluarga almarhumah diberi kekuatan, ketabahan, dan kesabaran," ungkapnya.
Ia menjelaskan, puluhan petugas di Garut juga alami kondisi kesehatan yang turun karena kelelahan saat bertugas.
"Ya kebanyakan mengeluh sakit lambung, dehidrasi, sekarang masih ada yang dirawat," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS, Innalillahi Petugas KPPS Garut Meninggal Dunia, Pingsan Saat Perhitungan Suara
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam/Sidqi Al Ghifari)