Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Asing Soroti Anggota KPPS yang Meninggal Dunia saat Pemilu 2024

Media asing turut menyoroti soal puluhan anggota KPPS yang meninggal dunia setelah melakukan penghitungan suara Pemilu 2024.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Media Asing Soroti Anggota KPPS yang Meninggal Dunia saat Pemilu 2024
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melakukan penghitungan surat suara calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 002, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). Pelaksanaan Pemilu 2024 serentak digelar di TPS-TPS yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPR, anggota DPD, serta anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Media asing turut menyoroti soal puluhan anggota KPPS yang meninggal dunia setelah melakukan penghitungan suara Pemilu 2024. (TRIBUM JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya puluhan anggota kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) turut disorot oleh media asing.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, setidaknya ada tiga media asing yang memberitakan, yaitu media Rusia, TASS; media Singapura, The Straits Times; dan media Tiongkok, South China Morning Post (SCMP).

Media Rusia, TASS membuat artikel terkait peristiwa meninggalnya anggota KPPS dengan judul "Lebih dari 80 anggota KPPS meninggal dunia dalam Pemilihan Presiden 2024".

Adapun artikel tersebut terbit pada Selasa (20/2/2024).

TASS mengutip pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, yang menanggapi peristiwa ini.

"Total ada 84 orang meninggal dunia sejauh ini," kata Gunadi.

Selain itu, TASS juga menyoroti adanya ribuan anggota KPPS jatuh sakit lantaran kelelahan melakukan penghitungan suara.

BERITA REKOMENDASI

"Berdasarkan laporan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), 4.567 anggota KPPS jatuh sakit."

"Adapun penyebab meninggal dan tewasnya anggota KPPS lantaran kelelahan," tulis TASS.

Kemudian, TASS turut menyoroti kejadian serupa yang sempat terjadi pada Pemilu 2019 lalu di mana ratusan anggota KPPS juga meninggal dunia.

"Pemilu 2019 menyebabkan kematian lebih dari 500 anggota KPPS," kata TASS.

Baca juga: Ganjar Desak Komisi II DPR Panggil KPU-Bawaslu terkait Anomali Pemilu

The Straits Times turut menyoroti kematian anggota KPPS saat Pemilu 2024 dengan judul "Indonesia: 71 anggota KPPS meninggal karena kelelahan" dan diterbitkan pada Senin (19/2/2024).


"(Sebanyak) 71 orang meninggal dunia sejauh ini lantaran kelelahan setelah pemilihan umum yang digelar di Indonesia pekan lalu, menurut keterangan dari Pemerintah Indonesia," tulis The Straits Times di paragraf pertama.

Selanjutnya, media asal Singapura itu mengutip pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim As'yari, yang mengumumkan adanya ribuan anggota KPPS jatuh sakit.

"(Sebanyak) 4.000 orang lainnya jatuh sakit antara 14 Februari dan 18 Februari karena kelelahan setelah membantu berjalannya Pemilihan Umum pada 14 Februari," tulis The Straits Times.

Senada dengan TASS, The Straits Times juga menyoroti soal kejadian serupa yang pernah terjadi di Pemilu 2019 di mana ratusan anggota KPPS juga meninggal dunia.

"Pemilu terakhir masih merenggut puluhan nyawa, bahkan setelah pemerintah memberlakukan batasan usia bagi para sukarelawan dan mewajibkan pemeriksaan kesehatan setelah lebih dari 500 anggota KPPS meninggal dunia setelah pemungutan suara tahun 2019," kata The Straits Times.

Media Tiongkok, SCMP turut menuliskan artikel serupa seperti TASS dan The Straits Times

Kendati demikian, SCMP juga menyoroti soal jutaan anggota KPPS yang dibayar untuk membantu berjalannya Pemilu 2024 di 800.000 TPS di seluruh Indonesia.

"Lima juta sukarelawan dibayar untuk menjaga 800.000 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia pada Pemilu 2024 pekan lalu di mana (pencoblosan) berlangsung enam jam," tulis SCMP.

71 Orang Petugas Pemilu Meninggal Dunia

Sebelumnya, Ketua KPU, Hasyim Asy'ari, mengungkapkan berdasarkan data pada 14-18 Februari 2024, total ada 71 anggota Badan Ad Hoc Pemilu 2024 meningal dunia dan 4.567 orang sakit.

Hasyim menjelaskan ada 71 anggota KPPS meninggal dunia yang terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), hingga anggota KPPS.

"Meninggal ada 71 orang dengan rincian anggota PPK ada satu orang di tingkat kecamatan, kemudian anggota PPS di tingkat desa/kelurahan empat orang, kemudian anggota KPPS tingkat PS ada 42 orang," kata Hasyim dalam konferensi pers, Senin (19/2/2024), dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, Hasyim juga mengatakan adanya 24 orang yang bertugas sebagai Linmas meninggal dunia.

"Kemudian Linmas yang menjaga keamanan kegiatan pemungutan suara, penghitungan suara TPS yang meninggal ada 24 orang," tuturnya.

Sementara, rincian petugas yang sakit adalah 136 anggota PPK, 696 anggota PPS, 3.371 anggota KPPS, dan 364 orang Linmas.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com)

Artikel lain terkait Pemilu 2024

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas