AHY Sebut Tak Bahas Isu Hak Angket Ketika Kunjungi Rumah Dinas Wapres Ma'ruf
Menteri ATR/BPN, AHY, mengaku tak membahas isu soal hak angket saat mendatangi rumah dinas Wapres Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (24/2/2024).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendatangi rumah dinas Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2/2024).
Pada pertemuan bersama Wapres Ma'ruf itu, AHY mengaku tak membahas soal situasi-situasi kebangsaan saat ini, termasuk soal isu hak angket DPR pada Pilpres 2024.
Meski begitu, Ketua Umum Partai Demokrat itu menyebut Ma'ruf memiliki harapan kepada generasi penerus di Indonesia.
"Tidak. Tidak bicara secara langsung, tidak bicara terkait dengan politik, tetapi tadi justru saya mendapatkan wejangan bahwa ada harapan besar dari Bapak Wakil Presiden kita."
"Beliau mengatakan, 'Saya sebentar lagi berusia 81 tahun, ada harapan besar bagi generasi penerus', ya, kita-kita semua ini, untuk bisa melanjutkan apa yang sudah baik sekaligus juga terus melakukan evaluasi apa saja yang kita bisa terus tingkatkan dan sempurnakan," tutur AHY, Sabtu.
Menurut AHY, Ma'ruf begitu bersemangat ketika menyampaikan upaya untuk mengentaskan kemiskinan.
Ke depan, upaya pengentasan kemiskinan itu diharapkan dapat membuat masyarakat tak terlalu bersandar pada bantuan-bantuan dari pemerintah.
"Kita harus semakin fokus pada upaya pengentasan kemiskinan, misalnya," papar AHY menceritakan pesan dari Ma'ruf.
"Bagaimana masyarakat kita ke depan tidak terlalu bersandar pada bantuan-bantuan pemerintah secara langsung, tetapi punya kemandirian karena punya lapangan pekerjaan, punya pekerjaan yang layak maksud saya."
"Termasuk punya kewirausahaan sehingga bisa menjalankan usahanya khususnya UMKM dengan baik dan punya profit yang juga layak, begitu."
"Sehingga pada akhirnya anggaran kita tidak terlalu besar yang habis untuk jaring pengamanan sosial, tapi bisa dilakukan pembangunan-pembangunan lainnya yang juga pada akhirnya men-generate pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Baca juga: Sederet Penolakan Koalisi Pendukung Prabowo soal Wacana Hak Angket di DPR, Dorong Proses Lewat MK
Sementara itu, saat ini isu penggunaan hak angket DPR tengah ramai diperbincangkan untuk mengusut dugaan kecurangan pada Pilpres 2024.
Wacana ini sebelumnya digulirkan oleh calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Menurut Ganjar, hak angket yang merupakan hak penyelidikan DPR menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Jika DPR tak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024,” kata Ganjar, dalam keterangan resmi, Senin (19/2/2024).
Usulan itu pun didukung oleh kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Anies bahkan memberi isyarat bakal bertemu Ganjar untuk membahas usulan tersebut. Meski begitu, dia enggan merinci kapan pertemuan itu akan digelar.
"Pokoknya nanti tau-tau ketemu aja gitu," kata Anies, di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).
Lebih lanjut, Anies mengatakan bahwa hak angket merupakan kewenangan partai politik pengusungnya.
"Jadi gini kalau menyangkut angket seluruhnya ada di dalam wilayah partai, jadi secara khusus biar pimpinan partai, sekjen, dan ketua yang berbicara," terangnya.
Bertemu untuk Silaturahmi
AHY mengaku pertemuannya dengan Wapres Ma'ruf ini untuk bersilaturahmi usai dirinya dilantik sebagai Menteri ATR pada 21 Februari lalu.
"Saya sampaikan bahwa ini adalah bentuk dari upaya saya melaporkan secara langsung kepada Bapak Wapres setelah saya dilantik oleh Bapak Presiden pada tanggal 21 Februari lalu di Istana," ungkapnya.
AHY menyebut dirinya memang telah bertemu dengan Ma'ruf pada saat pelantikan.
Namun, itu hanyalah pertemuan singkat karena selepas dilantik dia mesti menghadiri acara serah terima jabatan di Kementerian ATR/BPN.
"Lalu saya langsung melakukan sertijab serah terima jabatan, dari Menteri ATR/BPN sebelumnya, Bapak Hadi Tjahjanto, yang saat ini jadi Menko Polhukam," paparnya.
AHY mengatakan dirinya baru bisa bertemu Wapres Ma'ruf hari ini karena pada hari Kamis dan Jumat kemarin dia harus mendampingi Presiden Jokowi (Jokowi) kunjungan kerja ke Sulawesi.
Dia mendampingi Presiden Jokowi meresmikan bendungan di Bolaang Mongondow serta membagikan sertifikat di Manado.
"Saya sendiri bisa melakukan sejumlah kegiatan membagikan sertifikat di kota Manado untuk gereja dan juga untuk warga Manado yang ada di sana secara langsung dan kemudian mengikuti rangkaian Bapak Presiden oleh karena itu baru bisa kembali kemarin," tuturnya.
(Tribunnews.com/Deni/Taufik Ismail/Chaerul Umam)