Survei Indikator Politik Terbaru: 82 Persen Publik Puas Kinerja Penyelenggaraan Pemilu 2024
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan 82 persen publik puas dengan kinerja Pemilu 2024.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei nasional terbaru periode 18-21 Februari 2024 dari Indikator Politik Indonesia menyatakan 82 persen publik puas terhadap kinerja penyelenggaraan Pemilu 2024.
Rinciannya, 56,3 persen menyatakan cukup puas, dan 25,7 persen sangat puas.
“Mayoritas merasa cukup atau sangat puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024,” kata Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (28/2/2024).
Kemudian publik yang menyatakan tidak puas atas penyelenggaraan pesta demokrasi 2024 hanya sebesar 14,6 persen.
Rinciannya, 8,3 persen kurang puas dan 6,3 persen tidak puas sama sekali.
Sementara 3,3 persen menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.
Pada basis pemilih partai politik, mereka yang tidak puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024 tertinggi dari pemilih Partai NasDem dengan 35,5 persen.
Disusul pemilih PKS dengan 25 persen, lalu pemilih Demokrat 14,4 persen, pemilih PDIP 15,8 persen, dan PKB 10,7 persen.
Lalu perihal pertanyaan seberapa jujur dan adil penyelenggaraan Pemilu 2024, responden mayoritas menjawab cukup jurdil dengan persentase 60,7 persen, dan sangat jurdil 18,6 persen.
Sehingga publik yang menilai pelaksanaan pemilu berjalan jurdil sebesar 79,3 persen.
Baca juga: Studi Kaukus Keswa: Pemilu 2024 Tingkatkan Risiko Kecemasan dan Depresi
Sisanya menjawab 11,4 persen kurang jurdil, 6,6 persen tidak jurdil sama sekali, dan 2,7 persen tidak tahu atau tidak jawab.
“Mayoritas merasa cukup atau sangat jurdil atas penyelenggaraan pemilu 2024, 79,3 persen,” kata Burhanuddin.
Adapun basis pemilih parpol terbesar yang menyatakan pemilu tidak jurdil datang dari PKB 37,7 persen, NasDem 43,3 persen, dan PKS 44,3 persen.
Sebagai informasi populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD) sebanyak 1.227 responden.
RDD adalah proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Wawancara dilakukan dengan responden lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.