Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Ganjar-Mahfud Keok Meski Miliki Modal Kampanye Terbesar Dibanding Prabowo-Gibran dan AMIN?

Ini analisa pengamat terkait kekalahan Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 meski memiliki modal kampanye terbesar dibanding dua paslon lain.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mengapa Ganjar-Mahfud Keok Meski Miliki Modal Kampanye Terbesar Dibanding Prabowo-Gibran dan AMIN?
(Tangkap layar YouTube KPU RI)
Capres 2024 Ganjar Pranowo dan Cawapres 2024 Mahfud MD di Debat keempat Pilpres 2024, Minggu (21/1/2024), di Jakarta Convention Center (JCC). Ini analisa pengamat terkait kekalahan Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 meski memiliki modal kampanye terbesar dibanding dua paslon lain. (Tangkap layar YouTube KPU RI) 

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) para capres-cawapres yang berkontestasi dalam Pilpres 2024.

Dalam laporan tersebut, pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki pengeluaran paling banyak dibanding dua paslon lainnya untuk berkampanye.

Adapun total pengeluaran Ganjar-Mahfud mencapai Rp 506.892.847.566,66 (Rp 506,8 miliar).

Modal tersebut disusul pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang melaporkan dana kampanyenya sebesar Rp 207.576.558.270 (Rp 207,5 miliar).

Sedangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) paling sedikit modal kampanyenya yaitu sebesar Rp 49.340.397.060 (Rp 49,3 miliar).

Kendati demikian, modal kampanye besar yang digelontorkan kubu Ganjar-Mahfud berbanding terbalik dengan perolehan suaranya dalam Pilpres 2024.

Berdasarkan hasil hitung secara manual atau real count sementara KPU pada Kamis (7/3/2024) per pukul 03.00 WIB, dikutip dari Kompas.com, Ganjar-Mahfud berada di peringkat buncit dengan raihan 21.374.318 suara atau 16,68 persen.

BERITA REKOMENDASI

Mereka bahkan kalah dari AMIN yang menggelontorkan modal kampanye paling sedikit.

Adapun AMIN berada di peringkat kedua dengan raihan 31.374.817 suara atau 24,49 persen.

Baca juga: Total Dana Kampanye Capres-cawapres 2024: Ganjar-Mahfud Terbesar Rp506,8 Miliar, AMIN Paling Kecil

Raihan suara Ganjar-Mahfud pun terpaut jauh dari Prabowo-Gibran yang memimpin dengan raihan 75.359.057 suara atau 58,82 persen.

Tak sampai di situ, Ganjar-Mahfud juga tidak mampu unggul di satu wilayah pun dibanding dua paslon lainnya.

Bahkan, meski AMIN juga bisa dikatakan terpaut jauh dalam raihan suara dengan Prabowo-Gibran, mereka masih mampu unggul di dua provinsi yaitu Aceh dan Sumatera Barat.

Lantas, apa penyebab raihan suara Ganjar-Mahfud bisa jeblok meski menjadi paslon dengan dana kampanye terbesar dibanding lainnya?

Berikut penjelasannya dari pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin kepada Tribunnews.com.

Diduga Modal Kampanye Tak Turun ke Rakyat, Justru Dinikmati Elite Timses

Ujang menduga dana kampanye besar yang dimiliki Ganjar-Mahfud tidak turun sampai ke akar rumput atau rakyat dan justru dinikmati para elite tim sukses (timses) yaitu Tim Pemenangan Nasional (TPN).

"Uang yang besar, kalau penggunaannya tidak efektif, ya sulit. Kan bisa jadi anggaran besar, tahu-tahu muncul di tim sukses, tim suksesnya tidak turun ke bawah, tidak turun ke rakyat. Itu juga bohong."

"Dalam konteks itu, bisa jadi, anggaran yang besar itu, mungkin mohon maaf, dinikmati oleh elite-elitenya, petinggi-petinggi tim sukses," ujarnya dalam pesan suara kepada Tribunnews.com, Kamis (7/3/2024).

Padahal, Ujang menilai dana kampanye yang fantastis tersebut bisa memenangkan Ganjar-Mahfud dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Sebenarnya dana kampanye yang besar itu bisa memenangkan kontestasi politik. Namun tergantung asas efektivitasnya, tergantung tepat sasaran atau tidak."

"Jadi dana yang besar, tidak efektif, dan dananya tidak turun ke tim sukses di bawah dan masyarakat, itu menjadi persolan," jelasnya.

Jokowi 'Buntuti' Kampanye Ganjar-Mahfud Jadi Faktor Utama

Pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD melakukan iring-iringan kirab kebudayaan saat kampanye akbar di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024) pagi.
Pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD melakukan iring-iringan kirab kebudayaan saat kampanye akbar di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024) pagi. (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Meski Ujang menganggap dana kampanye yang besar bisa memenangkan Ganjar-Mahfud, dirinya tetap menilai 'dibuntutinya' kampanye Ganjar-Mahfud oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi faktor utama kekalahan pasangan ini.

"Kalau yang saya amati, faktor paling besar (kekalahan Ganjar-Mahfud), ya karena ketika Ganjar kampanye, selalu di belakangnya dibersih-bersih oleh Jokowi."

"Ketika Ganjar kampanye di Papua, NTB, Jogja, Jateng, dimanapun itu selalu dibuntuti oleh Jokowi," ujarnya.

Alhasil, sosok Jokowi menjadi faktor utama tergerusnya suara Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Seperti diketahui, kunjungan kerja (kunker) Jokowi ke beberapa daerah kerap dilakukan setelah kampanye Ganjar-Mahfud.

Hal ini, menurut beberapa pihak, diduga demi membantu pemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Modal Kampanye Besar Ganjar-Mahfud Bisa Kalahkan Faktor 'Jokowi'

Ujang juga menilai modal kampanye besar yang dimiliki Ganjar-Mahfud mampu mengalahkan faktor 'Jokowi' yang diduga melakukan upaya untuk memenangkan Prabowo-Gibran lewat kunker di beberapa daerah.

"Bisa jadi modal besar Ganjar-Mahfud itu kalau melawan kekuasaan, melawan Presiden, sulit (Jokowi untuk mengalahkannya)," kata Ujang.

Baca juga: KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Gratifikasi Ganjar Sesuai Prosedur Hukum

Di sisi lain, dia mengungkapkan jika modal kampanye Ganjar-Mahfud itu benar-benar terserap hingga akar rumput, maka raihan suara mereka minimal bisa bersaing dengan Prabowo-Gibran atau AMIN dan bukannya jeblok seperti saat ini.

"Paling tidak, suaranya tidak kecil. Suaranya tinggi, bisa bersaing dengan Prabowo-Gibran atau AMIN."

"Jadi kalau dananya ngucur ke tim sukses bawah, turun ke masyarakat, ya suaranya akan bertambah lah," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Danang Triatmojo)(Kompas.com)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas