Menang Pemilu 2024, Gus Romli: Jokowi Gagal Hancurkan PDIP
Gus Romli menegaskan kemenangan PDIP di Pemilu 2024 menjadi wujud bahwa Jokowi tidak bisa menghancurkan partai berlambang banteng tersebut.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDIP, Mohamad Guntur Romli atau Gus Romli menilai kemenangan PDIP dalam Pemilu 2024 menjadi wujud gagalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghancurkan partai berlambang banteng tersebut.
Gus Romli mengatakan PDIP bersyukur lantaran mencetak hattrick setelah menang di tiga gelaran pemilu yaitu Pemilu 2014, 2019, dan kini 2024.
Kemenangan ini, sambungnya, mampu diraih PDIP meski menurutnya ada upaya dari Jokowi untuk menghancurkan partai yang berdiri tahun 1999 itu.
"PDI Perjuangan bersyukur menang tiga kali (hattrick) untuk Pileg 2024 setelah Pemilu 2014 dan 2019, meski di tengah usaha keras Jokowi membakar partai yang membesarkannya: PDI Perjuangan, hanya untuk meloloskan partai anak bungsunya: PSI," kata Gus Romli dalam keterangan tertulis, Kamis (21/3/2024).
Gus Romli pun menilai adanya pengkhianatan dari Jokowi dalam Pemilu 2024 ini terhadap PDIP.
Hal itu, menurutnya, dari berbagai upaya dari Jokowi agar PSI lolos ke parlemen dalam Pemilu 2024.
Seperti diketahui, PSI merupakan partai yang saat ini dipimpin oleh putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
"Padahal PDI Perjuangan telah membela dan memberikan fasilitas yang istimewa pada Jokowi selama 23 tahun. Tapi 'susu dibalas ari tuba' inilah pengkhianatan Jokowi pada PDI Perjuangan," kata Gus Romli.
"Tapi kami bersyukur, Jokowi gagal total menghancurkan PDI Perjuangan. Dan Jokowi gagal total meloloskan partai anak bungsunya: PSI," sambungnya.
Kendati bersyukur menang, Gus Romli juga mengaku prihatin atas tidak lolosnya PPP ke parlemen yang merupakan satu koalisi dengan PDIP.
Menurutnya, ada campur tangan dari Jokowi yang mengakibatkan PPP tidak lolos di Pemilu 2024.
Baca juga: DATA LENGKAP Perolehan Suara Parpol di Pemilu 2024, PDIP Teratas, PPP dan PSI Tidak Masuk Senayan
Gus Romli pun mengatakan PDIP mendukung upaya PPP yang berencana mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait tidak lolosnya partai tersebut ke parlemen.
"Biarlah rakyat Indonesia tahu, daya rusak Jokowi menghilangkan partai Ka'bah (PPP) yang merupakan partai Islam yang toleran, tradisional, dan memiliki sejarah yang panjang dalam pengabdian politik keumatan di negeri ini," ujarnya.
Seperti diketahui, nasib berbeda dialami oleh koalisi PDIP dan PPP dalam Pemilu 2024.