Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AHY Vs Nasdem, PKS & PKB: Berawal Soal Koalisi Hancur Lebur hingga Disindir Cuma Incar Kursi Menteri

Pada akhir pekan lalu, AHY, dalam sebuah acara internal partai, mengatakan dirinya bersyukur karena Demokrat tidak lagi di barisan Koalisi Perubahan.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in AHY Vs Nasdem, PKS & PKB: Berawal Soal Koalisi Hancur Lebur hingga Disindir Cuma Incar Kursi Menteri
Kolase Tribunnews
Pernyataan AHY soal 'tempat lama hancur lebur' direspons elite parpol pendukung Anies Baswedan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut ini kronologi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlibat saling sindir dengan koalisi pengusung Anies Baswedan: Nasdem, PKS, dan PKB.

Pada akhir pekan lalu, AHY, dalam sebuah acara internal partai, mengatakan dirinya bersyukur karena Demokrat tidak lagi di barisan Koalisi Perubahan.

Putra sulung mantan Presiden SBY ini juga berujar, Demokrat bisa hancur lebur jika masih berada di koalisi tersebut.

“Banyak sekali hikmahnya, sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat (koalisi) yang lama, hancur lebur,” kata AHY, Sabtu akhir pekan lalu (23/3/2024).

Tak cukup di situ, AHY juga mengaku bersyukur Tuhan mempertemukan Demokrat dengan Prabowo Subianto.

"We may lose the battle, but we win the war. Kita mungkin saja kalah dalam pertempuran pileg, tetapi kita menang besar dalam perang pilpres," kata AHY.

Sekadar mengingatkan, Partai Demokrat awalnya berada dalam koalisi pendukung Anies Baswedan, bersama dengan PKS dan Partai Nasdem.

BERITA TERKAIT

Namun dalam perjalanannya, koalisi itu mengalami dinamika kencang, menyusul dipilihnya Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies Baswedan.

Demokrat memutuskan keluar dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Hasilnya, berdasarkan hasil rekapitulasi suara nasional, pasangan Prabowo-Gibran diputuskan sebagai pemenang Pilpres 2024.

Memantik reaksi PKS, Nasdem, dan PKB

Pernyataan menohok AHY dibalas petinggi Partai Nasdem Ahmad Ali.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menyebut bahwa Koalisi Perubahan dibangun bukan untuk mencari kursi menteri.

“Kalau tujuannya cari kursi menteri ya bukan di Perubahan,” ujar Ali saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/3/2024).

Ali mengatakan, orientasi Koalisi Perubahan berbeda dengan Partai Demokrat.

Mencermati pernyataan AHY kemarin, dia menilai bahwa Partai Demokrat hanya mementingkan tujuannya bergabung ke pemerintahan.

Sementara, dia mengeklaim, Koalisi Perubahan bertujuan mengajak masyarakat untuk membangun gagasan dalam membangun Indonesia.

“Jadi kita beda orientasi memang kan?” katanya.

Ahmad Ali menyatakan, Koalisi Perubahan berhasil secara politik karena mampu mengantarkan Anies menjadi trendsetter (pencipta tren) baru dalam perpolitikan nasional, meski Anies-Muhaimin tidak berhasil memenangi pilpres.

“Tentu inilah kontribusi yang sangat besar yang diberikan Koalisi Perubahan terhadap demokrasi di Indonesia,” tuturnya.

Politisi Nasdem lainnya, Bestari Barus juga ikut merespons balik AHY seraya mengatakan, Ketua Umum Demokrat itu hanya menilai urusan pemilu soal menang dan kalah saja.

"Mungkin yang di dalam pikiran AHY pemilu itu hanya sekadar urusan menang kalah saja."

Sementara PKB merespons pernyataan soal koalisi hancur lebur dengan fakta capaian mereka di Pileg yang melonjak tinggi karena berada dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Yang pasti PKB malah meningkat tinggi kursinya,” ujar Ketua DPP PKB Daniel Johan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/3/2024).

"Bahkan bukan hanya PKB tapi seluruh partai koalisi perubahan meningkat, bahkan banyak yang pecah telur di berbagai tingkatan. Tidak perlu berandai-andai karena kita hargai pilihan politik yang sudah diambil masing-masing partai."

Terbaru, Hari ini, Senin (25/3/2024), Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini juga ikut menanggapi pernyataan AHY yang menyindir tempat lama hancur lebur.

"Pilihan koalisi itu hak partai politik sesuai dengan pertimbangan dan kenyamanan masing-masing," imbuhnya.

Kata Jazuli, wajar jika AHY senang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) karena capres-cawapres yang didukung telah ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU.

"Sekarang PKS sedang mengawal gugatan di MK. Data saksi dari PKS Alhamdulillah sangat lengkap," tandas Jazuli

Demokrat: Pernyataan AHY harus dilihat utuh

Mendapat reaksi dari para elite pendukung Anies, Partai Demokrat akhirnya angkat bicara menjelaskan maksud AHY terkait pernyataanya soal 'tempat lama hancur lebur'.

Ketua DPP Demokrat, Herman Khaeron meminta publik tidak menafsirkan pernyataan AHY secara penggalan.

"Jadi kita harus melihatnya dalam konteks pernyataan yang utuh ya. Jadi kalau dipenggal-penggal ya tentu nanti pemahamannya akan tidak komprehensif apa yang disampaikan ketua umum kami mas AHY," jelasnya.

Menurutnya, AHY hanya ingin berkontribusi untuk masyarakat. Itulah kenapa, Putra Sulung Presiden RI ke-6 itu ingin bergabung dengan Prabowo Subianto yang berujung kemenangan di Pilpres 2024.

"Tentu yang dimaksud adalah untuk bisa berkontribusi kepada masyarakat, kepada rakyat. Oleh karenanya dengan bergabung dengan Pak Prabowo tentu sekarang ada di pemerintahan. Artinya kita bisa melakukan banyak hal yang tentu ini berkontribusi kepada rakyat," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas