Puji Hasyim Asya'ri, Kuasa Hukum KPU Ditegur Ketua MK Suhartoyo: Jangan Ditambah-tambah Begitu
Kuasa hukum KPU ditegur Suhartoyo setelah memuji Hasyim Asy'ari dalam pembacaan pembelaan. Suhartoyo mengatakan tidak perlu berlebihan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hifdzil Alim, ditegur oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Suhartoyo dalam sidang lanjutan terkait sengketa hasil Pilpres 2024, Kamis (28/3/2024).
Adapun teguran tersebut lantaran Alim memuji Ketua KPU, Hasyim Asy'ari saat membacakan pembelaannya terkait dalil tidak independenya KPU sehingga disebut memihak kepada salah satu pasangan capres-cawapres.
Awalnya, Alim membantah dalil dari pemohon yaitu kubu 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta kubu 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang menyebut bahwa lembaga pemilihan umum tidak independen dan memihak salah satu capres-cawapres.
"Juga tuduhan terhadap DKPP yang melindungi termohon dengan tidak mengindahkan putusannya dan Bawaslu yang tidak efektif dalam menyelesaikan pelanggaran adalah dalil yang emosional, tendensius, dan cenderung tidak rasional," tuturmua dikutip dari YouTube Mahkamah Konstitusi RI.
Kemudian, Alim juga membantah bahwa Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) melindungi Hasyim terkait segala laporan pelanggaran kode etik.
Lalu, dia menyebut bahwa dalam dalil permohonan pemohon, nama Hasyim disebut sebanyak 33 kali.
"Bahwa dalil pemohon yang menyatakan DKPP untuk melindungi Hasyim Asyari selaku Ketua KPU, menurut termohon, itu tidak benar."
"Faktanya, jika diperbandingkan dengan KPU periode sebelumnya, pelanggaran terhadap Ketua KPU lebih banyak pada periode yang lalu," kata Alim.
Selanjutnya, Alim mengklaim bahwa proses Pemilu 2024 di bawah kepemimpinan Hasyim Asy'ari berjalan baik.
"Meski disebut bolak-balik, Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Pemilu tetap terlaksana dan akuntabilitas, integritas penyelenggaraan Pemilu tetap terjaga," katanya.
Baca juga: Sidang Sengketa Pilpres, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bakal Jelaskan Gugatan 01 dan 03 ke MK Salah Kamar
Selanjutnya, Alim pun menyebut bahwa Hasyim adalah sosok yang hebat lantaran Pemilu 2024 telah berjalan dengan baik.
Lantas, Suhartoyo pun menegur Alim lantaran pujiannya tersebut tidak tertulis dalam pembelaan yang tengah dibacakan.
"Hebat sekali berarti Pak Hasyim ini," kata Alim.
"Yang (dibacakan) yang tertulis, pak. Jangan ditambah-tambah begitu. Sudah tidak usah, jadi yang tertulis saja," tegur Suhartoyo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.