Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasto Kristiyanto Sentil soal Nepotisme hingga Eks Ajudan Jokowi Maju Pilkada Boyolali 

PDIP menyentil Jokowi soal nepotisme dengan mencalonkan orang-orang terdekatnya pada jabatan publik, orang dekat Jokowi yang maju Pilkada juga dibahas

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Hasto Kristiyanto Sentil soal Nepotisme hingga Eks Ajudan Jokowi Maju Pilkada Boyolali 
TribunSolo.com/ist
Sosok orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi), Devid Agus Yunanto yang digadang-gadang meramaikan Pilkada Boyolali 2024. PDIP menyentil Jokowi soal nepotisme dengan mencalonkan orang-orang terdekatnya pada jabatan publik, orang dekat Jokowi yang maju Pilkada juga dibahas 

Dia menuturkan, Jokowi melakukan abuse of power di sisa masa jabatannya karena tahu kondisi kekuatan PDIP.

Apalagi hingga saat ini, Jokowi masih berstatus kader PDIP.

"Kenapa Pak Jokowi pada akhirnya memutuskan langkah untuk melakukan kecurangan masif melalui abuse of power dari presiden, dari hulu ke hilir, karena kita melihat beliau kan tahu persis kondisi PDI Perjuangan," ujar Hasto.

Baliho Devid Agus Yunanto, Eks Ajudan Jokowi Menjamur di Pilkada Boyolali 2024, Simak Profilnya




Baliho bergambar wajah Devid Agus Yunanto, asisten pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjamur di wilayah Kabupaten Boyolali.

Tampak baliho terpasang di Bangak, Banyudono, jalan raya Solo-Semarang dan lainnya.

Baliho tersebut dilengkapi dengan tulisan 'Devid Calon Bupati Kota Susu', dan 'Wayahe Devid Tampil'.

Devid menjadi satu di antara yang meramaikan bursa Pilkada Boyolali 2024.

BERITA TERKAIT

Ia digadang-gadang maju menjadi calon bupati Boyolali dan siap melawan PDIP.

Baliho bergambar Devid Agus Yunanto, asisten pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjamur di wilayah Kabupaten Boyolali.
Baliho bergambar Devid Agus Yunanto, asisten pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjamur di wilayah Kabupaten Boyolali. (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Respons PDIP Boyolali

PDIP, seperti diketahui, telah menguasai Boyolali sejak 20 tahun terakhir.

Apalagi, jika dilihat perolehan kursi DPRD Boyolali, partai di luar PDIP masih bisa mengusung calon bupati-calon wakil bupati.

"Kalau dilihat hasilnya seperti ini kan dari hasil Pileg tidak memungkinkan untuk melawan kotak kosong," kata Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta.

Keinginan PDIP untuk mengulang Pilkada 2019 yang hanya musuh kotak kosong tertutup.

Pada 2019 lalu, PDIP yang mengusung Bupati dan Wakil Bupati M. Said Hidaya-Wahyu Irawan tak ada yang 'bisa' melawan.

Sebab, 35 dari 45 kursi dewan dikuasai PDIP.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas