Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan MK Panggil 4 Menteri Jokowi, Hakim Butuh Keterangan untuk Buktikan Sejumlah Dalil Ini

akim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat ungkap alasan mengapa panggil empat menteri Presiden Jokowi di sidang sengketa Pilpres.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Alasan MK Panggil 4 Menteri Jokowi, Hakim Butuh Keterangan untuk Buktikan Sejumlah Dalil Ini
YouTube MKRI
(Kiri ke kanan) Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko bidang perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Mensos Tri Rismaharini hadir dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di MK, J(5//4/2024).  

TRIBUNNEWS.COM - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mengungkapkan alasan mengapa akhirnya memutuskan memanggil empat menteri aktif Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang sengketa hasil Pilpres. 

Keempat menteri yang hadir adalah Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dan Mensos Tri Rismaharini.

Empat menteri itu hadir bukan untuk mewakili kubu pemohon, termohon, maupun pihak terkait meski sebelumnya dua pemohon dari kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD meminta empat menteri itu dihadirkan dalam persidangan. 

Dalam sidang ini hanya Majelis Hakim yang diperkenankan untuk bertanya dan memperdalam keterangan empat saksi itu. 

Arief Hidayat mengatakan Mahkamah membutuhkan keterangan empat menteri Jokowi itu untuk membuktikan sejumlah dalil dari pemohon. 

"Ada dalil dari kedua pemohon yang membuat Mahakamah memerlukan penjelasan dari Bapak Menko dan Ibu Menteri," kata Arief Hidayat dalam persidangan, Jumat (5/4/2024). 

Arief Hidayat mengatakan dalil dari dua pemohon yang cukup disoroti adalah soal cawe-cawe atau keberpihakan Presiden Jokowi pada Pilpres 2024

Berita Rekomendasi

"Yang terutama mendapat perhatian yang sangat luas dan kemudian didalilkan oleh pemohon itu cawe-cawenya Kepala Negara," ujarnya.

Namun, menurut Arief, kurang elok jika memanggil Jokowi yang notabene adalah kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. 

Oleh karena itu, pembantu Jokowi-lah, dalam hal ini para menteri, yang dipanggil untuk dimintai keterangan terhadap sejumlah dalil para pemohon. 

"Nah cawe-cawenya ini apa ya Mahkamah memanggil Presiden RI, kelihatannya kan kurang elok." 

Baca juga: Hakim MK Pertanyakan soal Pergantian Dirut Bulog Budi Waseso, Ada Kaitan Cawe-cawe Jokowi?

"Karena Presiden sekaligus kepala negara dan kepala pemerintahan, kalau hanya sekedar kepala pemerintahan akan kita hadirkan dalam sidang ini, karena Presiden sebagai kepala negara atau simbol negara yang harus kita junjung semua stake holder maka kami memanggil pembantunya (para menteri)," kata Arief. 

Arief mengatakan keberpihakan presiden itu memunculkan dugaan-dugaan lain, seperti keterlibatan sejumlah lembaga pemerintahan di Pilpres 2024

"Itu kemudian memunculkan beberapa hal, satu, cawe-cawe yang saya sebutkan tadi, kemudian keterlibatan TNI dan Polri yang tidak netral, ada sangkaan pj gubernur, bupati, wali kota, itu juga ikut bermain disitu."

"Kemudian ada peran lurah dan kepala desa juga ikut cawe-cawe, ikut menggalang massa, dan kemudian bansos, yang dianggap punya keterkaitan dengan elektoral," paparnya. 

Dalil yang diajukan pemohon itulah yang kemudian membuat para hakim memanggil sejumlah menteri Jokowi untuk dimintai keterangan. 

"Ini sangkaan dan dugaan yang perlu dibuktikan di sini," katanya. 

Sebagai informasi, empat menteri Jokowi memenuhi panggilan MK hari ini. 

Keempat menteri Jokowi hadir bersama sejumlah jajaran pejabat Eselon I. 

"Masing-masing ada satu staff pejabat Eselon I yang hadir, dari kami yang hadir ada sekretaris Menko PMK Andie Megantara dan Deputi I bidang bansos Prof. Nunung, terima kasih Yang Mulia," kata Muhadjir Effendy di persidangan. 

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, Mensos Risma merupakan menteri yang pertama hadir di Gedung MK. Ia hadir sekitar pukul 07.25 WIB. 

Risma tampak mengenakan batik berwarna cokelat dan kerudung hitam.

(Kiri ke kanan) Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko bidang perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Mensos Tri Rismaharini hadir dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di MK, J(5//4/2024). 
(Kiri ke kanan) Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko bidang perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Mensos Tri Rismaharini hadir dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di MK, J(5//4/2024).  (YouTube MKRI)

Selang beberapa menit kemudian, giliran Airlangga yang tiba dengan mengenakan setelan jas. 

Kemudian disusul Sri Mulyani yang tiba sekitra pukul 07.30 WIB dengan mengenakan blus berwarna hitam. 

Menko PMK Muhadjir Effendi yang juga mengenakan setelah jas datang paling akhir di gedung MK. 

Ia tiba di kawasan Gedung MK sekitar pukul 07.50 WIB. 

Selain empat menteri itu, Mahkamah juga mendatangkan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada sidang hari Jumat ini.

Hakim akan memperdalam sejumlah keterangan termasuk berkaitan dengan penggelontoran bantuan sosial (bansos). 

Kehadiran empat menteri ini sebelumnya sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Jokowi

"Iya semuanya akan hadir karena diundang oleh MK. Semuanya akan hadir hari Jumat," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2024). 

Jokowi meminta para menterinya untuk menerangkan apa yang sudah dilakukan sesuai dengan kapasitas dan tanggung jawab masing-masing.

Ia mempersilakan anak buahnya untuk menjelaskan apa yang mereka kerjakan di pemerintahan selama ini. 

Jokowi pun mengaku tak membatasi atau memberi arahan apa pun soal apa yang bakal disampaikan nanti.

"Kalau Bu Menteri Keuangan mengenai anggaran seperti apa. Kalau Bu Mensos mengenai bantuan sosial dijelaskan seperti apa."

"Nanti akan dijelaskan semuanyalah," kata Jokowi

(Tribunnews.com/Milani Resti) (KompasTV)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas