TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Wali Kota Medan Bobby Nasution menanggapi mertuanya Presiden Joko Widodo yang menghabiskan lima hari libur lebaran di Sumatera Utara.

Presiden berada di Sumatra Utara sejak Kamis (11/4/2024) hingga Senin (15/4/2024).

Beredar kabar yang menyebut tujuan Jokowi datang ke Medan tak lain demi menggaet hati masyarakat agar mendukung Bobby Nasution di Pemilihan Gubernur Sumut 2024.

Baca juga: PDI Perjuangan Tutup Pintu untuk Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Begini Tanggapan Gibran

Apa kata Bobby?

"Saya rasa Pak Presiden juga nggak pertama kali Idulfitri di luar daerah, bahkan biasanya sebelum sebelumnya, saya bersama keluarga juga menunggu kembali di daerah yang bisa dikunjungi, baru lebaran sama-sama, kali ini Presiden hadir di sini, mau liat cucu-cucu," ujar Bobby di kantor wali kota Medan, Selasa (16/4/2024).

Kata Bobby, selain melihat cucu, Presiden Jokowi juga ingin bersilaturahmi dengan keluarga besarnya yang ada di Medan.

"Ya (tujuannya) hanya silaturahmi-lah, Pak Presiden melihat kami keluarga yang di sini bukan hanya keluarga anak menantu dan cucu."

"Ada juga keluarga kami di sini, yang sudah menjadi keluarga besar Pak Presiden," ujar dia.

Bobby daftar ke semua parpol

Bobby Nasution mengatakan tidak akan mendaftar sebagai bakal calon gubernur Sumatra Utara melalui satu partai saja.

Bobby Nasution berencana akan mengambil formulir pendaftaran pencalonan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut ke semua partai jika memungkinkan.

"Ya nanti kita ambil formulir pendaftaran pencalonan Pilgub Sumut. Kita akan mencoba ke semua partai kalau bisa," jelasnya usai menghadiri acara halalbihalal seluruh ASN Pemko Medan, Selasa (16/4/2024).

Disinggung soal PDIP yang sudah menutup pintu, Bobby Nasution mengaku akan mencoba melakukan pendekatan kembali.

Baca juga: Nilai Bobby Punya Kapabilitas, Golkar Medan Harap Mantu Jokowi Kembali Maju sebagai Wali Kota

"Nanti, insyaallah kita coba (untuk ambil formulir ke PDIP)," menantu Presiden Joko Widodo itu.

Bobby menjelaskan, dirinya akan berkomunikasi lagi dengan PDIP. Hanya saja, komunikasi tersebut untuk urusan kerja Pemko Medan.

"Enggaklah (komunikasi) saya selalu sampaikan dengan seluruh partai bukan urusan politiknya ya, tapi urusan kerja. Begitupun di DPRD Medan kita ke seluruh fraksi berkomunikasi untuk ambil keputusan sama-sama. Tidak ada yang gejolak terlalu tinggi. Semua disupport partai Politik," jelasnya.

Menurutnya, panggilan PDIP nantinya merupakan panggilan silaturahni saja.

"Mudah-mudahanlah bisa untuk panggilan rindu saja. Insyaallah mudah-mudahan (bisa ambil formulir di PDIP)," jelasnya. (Kompas.com/Tribun Medan)