Kapten Timnas AMIN Syaugi hingga Refly Harun Hadiri Aksi 164 Istighosah Kubro di Patung Kuda
Kapten Timnas AMIN M. Syaugi Alaydrus dan Anggota Tim Hukum Timnas AMIN Refly Harun hadir dalam aksi 164 Istighosah Kubro di Bundaran Patung Kuda,
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapten Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) M. Syaugi Alaydrus dan Anggota Tim Hukum Timnas AMIN Refly Harun hadir dalam aksi 164 Istighosah Kubro di Bundaran Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, Syaugi dan Refly tampak hadir dan duduk bersama ratusan peserta aksi Istighosah Kubro lainnya.
Syaugi dan Refly tampak kompak memakai baju putih serta mengenakan celana hitam panjang.
Keduanya terlihat begitu seksama mendengarkan orasi yang disampaikan oleh para orator di atas mobil komando.
Sementara itu, adapun dalam aksi 164 Istighosah Kubro ini mereka menuntut agar Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang saat ini tengah berlangsung.
Salah satu orator dalam aksi itu menyerukan agar delapan Hakim MK dapat bersikap adil dan tidak takut dengan intervensi dalam memutus gugatan Pilpres 2024.
"Kami berharap delapan Hakim MK bisa bersikap adil dan tidak terpengaruh jika ada intervensi-intervensi," ucap orator tersebut dari atas mobil komando.
Polisi Kerahkan 3.315 Personel
Sebanyak ribuan aparat gabungan diturunkan untuk mengamankan sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat pada Selasa (16/4/2024).
Pengamanan tersebut dilakukan terkait akan adanya rencana aksi demo yang akan dihadiri oleh ratusan orang.
"Massa kurang lebih 500 orang. Melibatkan 3.315 personel gabungan (untuk pengamanan)" kata Plt Kasie Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ipda Ruslan saat dihubungi, Selasa.
Baca juga: Jelang Putusan MK: Timnas AMIN Yakin Menang, Tim Hukum Ganjar-Mahfud Temui Megawati Bahas Ini
Dia mengatakan nantinya pihaknya juga akan menyiapkan rekayasa lalu lintas karena menutup jalan di sekitar MK tepatnya di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
"(Rekayasa lalu lintas) Nanti situasional," ucapnya.