Mengaku Tak Sadar Ingin Peluk Malah Tarik Leher Gibran, Sutisna: Saya Benar-benar Pendukung Dia
Sutisna warga Rumah Susun Muara Baru, Penjaringan Jakarta Utara angkat bicara soal aksinya memeluk wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutisna (44) warga Rumah Susun Muara Baru, Penjaringan Jakarta Utara angkat bicara soal aksinya memeluk wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Gibran hampir terjengkang saat seorang warga menarik lehernya tiba-tiba.
Aksi ini terjadi saat Gibran blusukan menemui masyarakat di Rusun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara usai ditetapkan sebagai wapres terpilih oleh KPU, Rabu (25/4/2024).
Kepada wartawan, Sutisna mengakui niatnya memeluk Gibran pada saat kunjungan Rabu lalu hanya karena begitu senang wapres pilihannya berkunjung ke tempat tinggalnya.
Sutisna begitu bahagia bisa melihat Gibran dari dekat, dan akhirnya ia pun nekat menerobos kerumunan serta penjagaan Paspampres untuk memeluk wapres terpilih itu.
"Oh niat saya itu sebenarnya cuman ingin mengucapkan selamat aja sama Mas Gibran atas terpilihnya sebagai wakil presiden, cuman itu saja sih niat saya, ingin mengucapkan selamat aja," kata Sutisna kepada TribunJakarta.com, Kamis (25/4/2024).
Sutisna mengakui merupakan pendukung setia Gibran.
Ia bahkan sempat ikut kampanye akbar Prabowo-Gibran di Gelora Bung Karno pada 10 Februari 2024 lalu.
Bapak dua anak itu mengaku saking senangnya melihat Gibran, ia sangat ingin bersalaman dan memeluk putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
Ia juga mengaku tak ada niat menyakiti Gibran.
"Karena saya ini benar-benar pendukungnya dia. Jadi pas begitu ada Mas Gibran datang ke daerah kami ya kami sangat senang sekali melihatnya."
"Jadi di situlah timbul saya ini pengen memeluk sekali, karena benar-benar saya pendukungnya dia," ucap Sutisna.
Tak kesampaian jabat tangan saat kampanye di GBK
Sutisna mengakui sudah sejak lama sangat ingin bertatapan langsung dan bersalaman dengan putra sulung Presiden Jokowi itu.
Menurutnya, keinginan itu tak kesampaian menyalami Gibran pada saat terakhir kali mengikuti kampanye akbar Prabowo-Gibran di Gelora Bung Karno, 10 Februari 2024 silam.
"Jadi kita selama ini cuma mendukung-mendukung saja, kita belum pernah yang namanya bersalaman atau gimana," kata Sutisna.
Dirinya menceritakan, pada saat kampanye akbar Prabowo-Gibran di GBK, ia datang bersama sejumlah warga Rusun Muara Baru secara sukarela.
Kala itu, Sutisna rela datang dari pagi hari untuk bisa mengambil barisan terdepan dengan maksud ingin melihat Gibran dari dekat.
Sutisna bahkan ingat betul bagaimana saat itu Gibran tiba di GBK dengan menggunakan motor listrik.
"Waktu Mas Gibran kampanye terakhir di Senayan, GBK. Kami datang ke sana dari pukul 7 pagi sampai pukul 17, kami pengen sekali berjabatan dengan Mas Gibran," katanya.
Ketika Gibran tiba, kerumunan pendukung dan simpatisan di GBK pun makin membludak.
Sutisna yang awalnya sudah mengambil tempat dekat panggung terpaksa terdorong mundur hingga akhirnya tak bisa berada dekat dengan posisi Gibran untuk menyalaminya.
"Setelah Mas Gibran datang, dia membawa dari luar sampai ke dalam dia pakai kendaraan bermotor, sampai ke panggung, itu kami tidak bisa berjabatan tangan dengan beliau," ucap Sutisna.
"Jadi di situlah, pas sekalinya ada dia di daerah Muara Baru, pas di daerah saya, jadi di situlah kegembiraan saya itu kayaknya senang sekali dia datang ke daerah kami," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kedatangan Gibran disambut kerumunan warga yang antusias menunggu sejak pagi.
Anak-anak warga setempat juga ikut berdiri di akses masuk rusun menanti kedatangan Gibran.
Setibanya di lokasi, Gibran yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam langsung menyalami warga.
Gibran juga menerima ajakan swafoto warga di lokasi.
Ia pun membagi-bagikan susu kepada anak-anak yang menyambutnya di lokasi.
Namun di tengah kerumunan warga, seorang pria nekat menerobos kerumunan tersebut.
Pria itu mengenakan jaket biru bergambar Gibran dan peci berwarna putih.
Ia melewati penjagaan ajudan dan Paspampres yang mendampingi Gibran. Dia mendekati Gibran dan langsung memeluknya.
Sutisna bahkan tak sengaja menarik leher Gibran dengan cukup kencang.
Hal ini membuat Gibran kaget. Para ajudan dan Paspampres gerak cepat bereaksi menjaga Gibran.
Salah seorang ajudan langsung mendekap dan memiting pria tersebut.
Pria itu dibawa mundur menjauhi kerumunan. Ia pun masih tampak ngos-ngosan setelah dipiting dan ditarik mundur ajudan keluar kerumunan.
Gibran yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam kembali menyalami warga.
Gibran juga menerima ajakan swafoto warga di lokasi.
Ia pun membagi-bagikan susu kepada anak-anak yang menyambutnya di lokasi.
"Mas Gibran, mas Gibran," teriak warga menyambut kedatangannya. (TribunJakarta/Gerald)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pengakuan Sutisna Nekat Terobos Penjagaan Paspampres Demi Peluk Gibran: Saya Ingin Ucapkan Selamat dan Sutisna Ungkap Alasannya Nekat Peluk Paksa Gibran: Tak Kesampaian Salaman Pas Kampanye Akbar di GBK