NasDem Gabung Koalisi, Elite PAN Ungkit Tiga Kali Usung Prabowo Presiden Soal Jatah Kursi Menteri
Ketua DPP PAN Saleh Partonan Daulay menanggapi masuknya NasDem dalam koalisi Indonesia maju yang mendukung Prabowo
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PAN Saleh Partonan Daulay menanggapi masuknya NasDem dalam koalisi Indonesia maju yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029.
Ia mengatakan partaonya tidak khawatir NasDem bergabung dalam pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Ia pun meyakini Prabowo akan bertindak profesional dalam membangun koalisi di pemerintahan yang mendatang.
"PAN tidak pernah merasa khawatir dengan bergabungnya partai partai di luar koalisinya pak Prabowo. Sebab kami yakin bahwa Pak Prabowo itu akan bertindak secara profesional sesuai dengan komitmen beliau dalam membangun koalisi, juga sesuai dengan komitmen beliau untuk membangun Indonesia," ucap Saleh saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024).
Saleh menyampaikan pihaknya juga tidak khawatir masuknya NasDem akan mengurangi jatah kursi menteri dari PAN. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo.
"Nah soal jatah menteri yang akan diberikan kepada NasDem itu kita harus menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo. Karena untuk membagi jabatan menteri kepada partai partai yang bergabung itu hak prerogatif dari presiden," katanya.
Namun, Saleh mengingatkan bahwasanya PAN merupakan parpol yang loyal dengan Prabowo. Buktinya, partai berlambang matahari terbit itu selalu mengusung Prabowo sejak Pilpres 2014 lalu.
"Kami adalah anggota dari pendukung koalisi Prabowo. Partai amanat nasional adalah partai yang sangat loyal kepada Prabowo. Sudah 3 kali pemilu kami mendukung kepada Bapak Prabowo," katanya.
"Karena itu kami tidak pernah khawatir dengan komitmen Pak Prabowo kepada PAN. Sebab, PAN sudah menunjukkan komitmen luar biasa tinggi kepada pak Prabowo. Jadi kita serahkan sepenuhnya persoalan jatah menteri ini kepada Pak Prabowo," lanjutnya.
Lebih lanjut, Saleh mengharapkan nantinya ada komposisi menteri yang tepat pada pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Apalagi, Indonesia saat ini sedang berupaya untuk menuntaskan kemiskinan dan pengangguran.
"Mudah-mudahan nanti kita mendapatkan jajaran struktur menteri yang baik dari semua partai koalisi dan juga professional insyaallah mampu membawa Indonesia menjadi negara maju, menjadi negara yang sejahtera dan juga diperhitungkan di pentas global. Dan juga yang sekarang dipikirkan itu justru musuh kita adalah kemiskinan. Musuh kita adalah kebodohan, musuh kita itu adalah pengangguran dan musuh kita itu adalah ketertinggalan dari negara negara lain," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengungkap alasan jujur akhirnya NasDem bergabung mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Oktober 2024 mendatang.
Paloh mengatakan ia sudah merenung sejak lama hingga akhirnya memutuskan NasDem untuk bergabung.