Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Komentar Menohok Mardani Respons Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi soal penolakan Partai Gelora jika PKS bergabung koalisi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. 

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Komentar Menohok Mardani Respons Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Kolase Tribunnews.com
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Mahfuz Sidik dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi soal penolakan Partai Gelora jika PKS bergabung koalisi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. 

Mardani dan sang istri yang juga kader PKS, Siti Oniah menyinggung balik Partai Gelora.

"Oposisi apa koalisi?" kata Mardani seraya tertawa dalam video tersebut, seperti diterima, Senin (29/4/2024).

Siti lalu menjawab Mardani.

Dia melempar sindiran ke pihak yang menolak PKS.

"Aduh, terima kasih ya, itu partai apa ya? Nggak lolos PT gitu loh, masyaallah tabarakallah. Nol koma sekian loh," ujar Siti.

Berita Rekomendasi

Mardani kemudian menyampaikan pendapatnya.

"Proposalnya kita sama Mas Anis (Ketum Partai Gelora Anis Matta) beda, dan visinya beda," kata dia.

Namun, Mardani mengatakan dirinya memiliki preferensi politik tetap di luar pemerintahan. 

"Kalau saya, oposisi, sehat kok, sekalian kita jaga pemerintah biar betul-betul bekerja buat rakyat," pungkasMardani.

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik menolak PKS yang hendak bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Mahfuz bicara soal PKS yang selalu memainkan narasi ideologisnya melawan pemerintah, termasuk kepada paslon Prabowo-Gibran.

"Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).

Mahfuz juga mengungkit serangan PKS kepada Prabowo-Gibran yang sangat ideologis dan menyerang sosok Presiden dan Wapres terpilih tersebut.

"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata Mahfuz.

Mahfuz lalu mengingatkan publik dengan narasi yang pernah muncul dari kalangan PKS.

Baca juga: Beda Narasi Politik & Ideologis, Gelora Nilai Masuk Akal jika PKS Tetap Jadi Oposisi Prabowo-Gibran

Menurutnya, PKS selama ini kerap memunculkan narasi yang mengadu domba dan membelah masyarakat.

"Ketika pada 2019 Prabowo Subianto memutuskan rekonsiliasi dengan Jokowi, banyak cap sebagai pengkhianat kepada Prabowo Subianto. Umumnya datang dari basis pendukung PKS," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas