Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fahri Hamzah Sambut Positif Ide Prabowo Bentuk Presidential Club: Ikhtiar Menyatukan Elite Indonesia

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah merespons positif wacana dari Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto dalam membentuk Presidential Club.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Fahri Hamzah Sambut Positif Ide Prabowo Bentuk Presidential Club: Ikhtiar Menyatukan Elite Indonesia
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah usia saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Senin (6/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah merespons positif wacana dari Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto dalam membentuk Presidential Club.

Menurut Fahri, apa yang diwacanakan Prabowo merupakan langkah-langkah menyatukan elite terutama presiden terdahulu untuk bersatu membangun bangsa.

Apalagi, kini Prabowo sedang melakukan safari politik ke para presiden terdahulu untuk membangun komunikasi yang baik.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Senin (6/5/2024).

"Jadi bentuk-bentuknya presidential club atau dulu pernah beliau katakan kantor untuk para presiden karena tidak ada istilah mantan dari presiden itu yang saya kira diantara ikhtiar untuk menyatukan elit Indonesia. Sehingga yang anda sebut tadi safari beliau ke kelompok-kelompok, ke partai dan sebagainya itu adalah dalam rangka itu," kata Fahri Hamzah.

Fahri pun menyadari, pembentukan presidential club yang diwacanakan Prabowo ini, didasari kondisi politik terkini para elite.

Baca juga: Fahri Hamzah Sebut Aneh Jika PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran: Gagasannya Sulit Dikompromikan

Berita Rekomendasi

Di mana, ada akar dari kecemasan tentang konflik elite yang berakar dari sistem politik yang harus diperbaiki karena terlalu liberal.

Kemudian, konflik dan persaingan itu terlalu melebar mengikuti atau meliputi juga aspek-aspek yang non-rasional, soal pribadi, ketersinggungan, tidak tahu berterima kasih, pengkhianatan dan sebagainya.

"Sebenarnya ini adalah medium-medium konflik yang tidak perlu ada dalam politik kita apabila kita mau dan berani mendesain satu sistem politik yang hanya memfasilitasi pertengkaran gagasan saja tidak harus melebar kemana-mana," ucap Fahri.

Baca juga: Konfigurasi Kekuatan Parpol di Parlemen, Fahri Hamzah: Oposisi Kuat Akan Bantu Kinerja Pemerintah

"Soal keluarga dan lain-lain lah yang sekarang ini menurut saya menyebabkan muncul ketegangan diantara elit kita itu sebenarnya yang tidak berdasar. Nah, saya kira dengan ide presidential club yang dikatakan itu ya dalam rangka di ujungnya, di hilirnya, kita pegang ini dulu," jelas Fahri.

Mantan Wakil Ketua DPR RI ini pun menyerukan kepada para presiden terdahulu agar tidak selayaknya ikut dalam kompetisi pertengkaran yang sangat hangat politik praktis.

"Mari menjadi negarawan bersatu untuk bergabung, menyatukan bangsa seperti yang dilakukan oleh negara-negara demokrasi lain di seluruh dunia mereka selalu punya tempat yang khusus bagi para mantan presiden itu agar mereka menjadi negarawan yang menyatukan bangsanya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas