Pengamat Ungkap 4 Faktor PKS Akan Tetap Usung Anies di Pilkada Jakarta, Diprediksi Tolak Tawaran KIM
Jamiluddin Ritonga menyoroti klaim PKS mendapat tawaran posisi cawagub di Pilkada Jakarta oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menyoroti klaim PKS mendapat tawaran posisi cawagub di Pilkada Jakarta oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Jamil menilai, tawaran KIM terhadap PKS secara politis sangat logis, karena PKS merupakan pemenang pada Pileg 2024 di Jakarta.
"Karena hal itu, PKS ibarat anak gadis cantik yang akan dilirik banyak partai untuk bersama mengusung kandidat tertentu," kata Jamil saat dihubungi Tribunnews.com, pada Rabu (19/6/2024).
Namun demikian, Jamil mengatakan, ajakan KIM itu tampaknya akan ditolak PKS.
Setidaknya ada 4 faktor yang membuat PKS akan menolak tawaran KIM.
Pertama, PKS hingga saat ini masih menjadi bagian dari gerbong perubahan.
Baca juga: Respons Anies soal Kasus Penjambretan di CFD Jakarta: Keselamatan Warga Nomor 1
Karena itu, PKS akan mendahulukan partai yang satu gerbong, seperti PKB dan Nasdem dalam berkoalisi di Pilkada Jakarta.
Kedua, sosok yang akan diusung juga yang komit dengan perubahan.
"Hingga saat ini, dimata PKS, sosok perubahan itu ada pada Anies," katanya.
Ketiga, jika KIM menawarkan cawagub kepada PKS, maka kemungkinan akan dipasangkan dengan Ridwan Kamil.
Baca juga: Kata Anies soal PKS Ngaku Ditawari KIM Jatah Cawagub Jakarta: Pilkada Bukan Semata Siapa jadi Calon
Namun, sosok Ridwan Kamil dinilai PKS bukan simbol perubahan.
Karena itu, sulit bagi PKS menduetkan kadernya dengan Ridwan Kamil.
Sehingga, ia menilai, tawaran KIM untuk PKS itu untuk memecah belah Koalisi Perubahan.
"Jadi, tawaran terhadap PKS itu tampaknya hanya upaya memecah koalisi perubahan. Sebab, koalisi perubahan tanpa PKS, tentu akan lemah dalam mengusung Anies," tuturnya.
"PKS merupakan pemenang Pileg 2024 di Jakarta. Ini artinya, PKS punya basis massa yang cukup besar untuk memenangkan cagub yang diusungnya," sambungnya.
Keempat, Anies dinilai sudah menjadi bagian dari PKS.
Di mana hal itu sudah berlangsung saat Pilkada Jakarta 2017.
Bahkan, lanjutnya, hal itu dipertegas dari usulan DPW PKS Jakarta yang mengusulkan Anies sebagai cagub Jakarta pada Pilgub 2024.
Hal itu mengindikasikan PKS memang masih menginginkan Anies sebagai kandidat pada Pilgub Jakarta 2024.
"Karena itu, akan sulit bagi PKS untuk meninggalkan Anies dalam Pilkada Jakarta," jelas Jamil.