Gerindra Bantah Koalisi Indonesia Maju Tawarkan Posisi Cawagub Jakarta ke PKS
Habiburokhman tidak menampik adanya komunikasi antara petinggi parpol KIM ke PKS. Akan tetapi, penawaran kursi cawagub ke PKS masih belum resmi.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya menarik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar tidak merapat mendukung Gubernur Jakarta Petahana, Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 terus mencuat. Bahkan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) dikabarkan menawarkan posisi cawagub untuk PKS.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengaku pihaknya tidak menampik adanya komunikasi antara petinggi parpol KIM ke PKS. Akan tetapi, penawaran kursi cawagub ke PKS masih belum keputusan resmi.
Baca juga: Pengamat Nilai PKS Sulit Bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju, Ini Alasannya
"Ada sesuatu yang mungkin komunikasi interpersonal para petinggi tentunya substansi juga tapi kan secara resmi belum disampaikan kepada kami. Ya mungkin-mungkin saja. Mungkin enggak? Ya mungkin mungkin saja. Tapi yang saya sampaikan, saya ini kan jubir, secara resmi belum ada. Belum ada tawaran tersebut," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Lagi pula, Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut menyampaikan semua partai politik merupakan kawan dari Gerindra. Dia pun bernostalgia PKS yang pernah dua kali mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI di Pilpres 2014 dan 2019.
Baca juga: Raih Suara Tertinggi, PKS Harap Dapat Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta 2024
"Namanya komunikasi kita kan sesama kawan semua bos. Dengan PKS kan kita juga dua kali Pilpres bareng. Di DPR kan hubungan kita kan sangat baik. Namanya komunikasi ya menurut saya sih ya, bukan sangat-sangat mungkin ya, mungkin-mungkin saja," ungkapnya.
Namun, Habiburokhman menyatakan keputusan final apakah PKS akan bergabung atau tidak masih belum diketahui. Dia mengungkit tidak ada satu pun koalisi yang sudah fix mengusung calon tertentu.
"Tapi keputusannya nanti lah ya, finalnya seperti apa. Ini kan semua berproses apakah kami di sisi Partai Gerindra, apakah di Koalisi Indonesia Maju atau di PKS, di PDIP belum ada yang fix," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan, pihaknya mendapatkan tawaran dari partai politik koalisi yang memiliki sinyal mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Adapun tawaran yang dimaksud oleh Syaikhu yakni untuk kader PKS maju sebagai calon wakil gubernur (Cawagub).
Kata Syaikhu, atas adanya tawaran tersebut, saat ini internal PKS masih melakukan pengkajian yang mendalam.
Baca juga: PKS Digoda KIM, Anies: Terpenting Apa Programnya, Bukan Siapa Wakilnya
"Ada (tawaran maju sebagai pendamping RK) itu makanya sedang kita coba, analisis, kita kaji mana kira kira yang nanti paling maslahat, kira-kira gitu," kata Syaikhu kepada awak media di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (18/6/2024).
Meski demikian, saat ditanyakan soal ada atau tidaknya rencana PKS gabung ke koalisi pemerintahan saat ini, Syaikhu belum dapat memastikan.
Pasalnya, tawaran untuk gabung ke koalisi itu belum ada sampai saat ini ke PKS, hanya sebatas tawaran untuk maju sebagai cawagub Ridwan Kamil.
"Belum belum, tawaran (gabung koalisi pemerintahan) juga belum," tukas Syaikhu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.