Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKS Ajak PDIP Usung Anies-Sohibul demi Golden Ticket, Pengamat Ungkit Pertemuan Surya Paloh & Jokowi

Berikut perkembangan terbaru isu Anies dan Sohibul Iman Pilkada Jakarta. Bagaimana dengan PDIP dan Nasdem, bakal ikut bergabung?

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in PKS Ajak PDIP Usung Anies-Sohibul demi Golden Ticket, Pengamat Ungkit Pertemuan Surya Paloh & Jokowi
Kolase Tribunnews.com.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Mohamad Sohibul Iman dan Eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Meski sudah memantapkan diri mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman, PKS masih perlu menggenapi jumlah "kursi" partai pengusung untuk bisa mencalonkan jagoan mereka di Pilgub Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski sudah memantapkan diri mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman, PKS masih perlu menggenapi jumlah "kursi" partai pengusung untuk bisa mencalonkan jagoan mereka di Pilgub Jakarta.

Terbaru, PKS berharap dapat berkoalisi dengan PDI-P untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, koalisi antara PKS dan PDI-P akan menjamin Anies-Sohibul dapat berlaga pada Pilkada Jakarta 2024 karena sudah memenuhi ambang batas pencalonan.

"(Koalisi dengan PDI-P) Golden ticket, golden ticket. Ya itu yang terbaik, itu yang terbaik," kata Aboe di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).

Aboe menuturkan, pihaknya sangat terbuka jika PDI-P mau bergabung karena PDI-P punya 15 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Sementara, PKS baru mengantongi 18 kursi di DKI Jakarta. Sehingga kongsi antara PDI-P dan PKS akan melampaui syarat ambang batas pencalonan 22 kursi.

Aboe pun mengeklaim hubungan antara PKS dan PDI-P baik-baik saja.

Berita Rekomendasi

"Welcome saja, kita enggak ada masalah, kita sama Hasto (Sekjen PDI-P) biasa saja ngobrol-ngobrol. Apapun jadinya kalau Anies bisa merangkul semua pihak, ya Alhamdulillah," ucap dia.

Aboe pun tak masalah jika PDI-P mengincar kursi calon wkail gubernur pendamping Anies karena itu merupakan bagian dari dinamika politik.

"Ya kan nanti, di dalam politik itu ya, waktu tuh menentukan. Kayak main catur. Masuk sini, masuk sini," ujar Aboe.

Aboe tidak mau berkomentar banyak ketika ditanya soal prioritas PKS pada Pilkada Jakarta, antara mengusung Anies sebagai calon gubernur atau menempatkan kader di posisi calon wakil gubernur.

"Dua-duanya penting. Dua duanya penting. Biasa dalam pilkada jangan ngalah terus," kata dia berseloroh.

Jokowi bisa jadi penentu

Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Nasional, Selamat Ginting menyebut belum tentu Partai NasDem akan turut mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta sebagaimana PKS dan PKB.

Diketahui, hingga saat ini hanya NasDem satu-satunya partai di Koalisi Perubahan yang belum memutuskan nama terkait dukungannya untuk Pilkada Jakarta 2024.

Menurut Ginting, adanya pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu bisa saja menghadirkan keputusan mengejutkan.

Ia pun menyinggung bagaimana NasDem kemudian telah memutuskan untuk mendukung Wali Kota Medan yang juga menantu Jokowi, Bobby Nasution di ajang Pilkada Sumatera Utara.

"Walau kecenderungannya lebih ke Anies. Namun pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi dua pekan lalu, bisa saja ada deal-deal khusus.

Hal itu terlihat dari dukungan Nasadem kepada Bobby Nasution untuk Pilgub Sumatera Utara," ujar Ginting saat dihubungi, Kamis (27/6/2024).

Ginting mengatakan, sekalipun NasDem tak ikut mengusung Anies, jumlah kursi PKS dan PKB di DPRD DKI Jakarta hasil Pemilu 2024 sudah cukup untuk bisa mengusung gubernur petahana itu kembali maju di Jakarta.

"PKB ada 10 kursi dan PKS ada 18 kursi sehingga sudah cukup untuk bisa maju yang syarat minimalnya itu 22 kursi di DPRD DKI," kata Ginting.

Sebelumnya, Ketua DPW NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino menghormati keputusan PKS yang menduetkan Anies dengan Sohibul Iman.

Adapun Anies sendiri juga merupakan salah satu nama yang direkomendasikan DPW NasDem DKI untuk bursa Pilkada Jakarta selain Wibi dan Ahmad Sahroni

"Jadi Pak Anies Rasyid Baswedan sendiri sebenarnya sudah masuk dalam salah satu nama rekomendasi dalam DPW," kata Wibi usai bertemu pengurus DPW PSI DKI Jakarta, Selasa (25/6/2024)

Dua poros

Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron memprediksi Pilkada Jakarta 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (paslon) atau poros koalisi.

Herman mengatakan, hanya akan ada dua paslon yang berkontestasi dengan asumsi paslon melalui jalur independen tidak maju.

"Saya mengkalkulasi ya ini akan ada head to head yah jika independen tidak bisa maju," kata Herman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Hanya saja, Herman tak menyebut apakah dua paslon itu adalah Anies Baswedan dengan perwakilan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Ya akan kita lihat perkembangannya porosnya mana saja gitu, kan dalam dunia politik kan kemungkinan apapun bisa terjadi, bukan matematik gitu," ujarnya.

Menurutnya, perhitungan dua poros koalisi itu setidaknya melihat dinamika politik yang terjadi akhir-akhir ini.

"Kita lihat dinamikanya tetapi kan kita bisa melihat perkembangan progres sampai hari ini ya seperti itu kondisinya," ucap Herman.

Belakangan memang nama Anies digadang-gadang akan kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta sudah menyatakan mendukung Anies di Pilkada Jakarta.

Selain itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga sudah menyatakan akan mengusung Anies bersama kadernya calon wakil gubernur, Sohibul Iman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas