Komentar PDIP, PKB hingga PSI soal Elektabilitas Kaesang Melejit di Jawa Tengah
Elektabilitas Kaesang Pangarep menduduki posisi teratas dari hasil survei terbaru Lembaga Indikator Politik Indonesia dan LSI.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Elektabilitas Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menduduki posisi teratas dari hasil survei terbaru Lembaga Indikator Politik Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) jelang Pilkada Jateng 2024.
Kaesang mengalahkan sejumlah nama seperti Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi hingga Politisi PDIP Bambang Pacul.
Berdasarkan survei LSI yang dilakukan pada 21-26 Juni 2024 memperlihatkan elektabilitas Kaesang unggul dengan 15,9 persen, kemudian disusul Ahmad Luthfi 12,9 persen.
Sementara dari hasil survei Lembaga Indikator Politik Indonesia pada 10-17 Juni 2024, Kaesang unggul di simulasi nama semi terbuka 20 nama calon, simulasi 10 nama, dan simulasi delapan nama.
Dalam simulasi semi terbuka 20 nama calon, Kaesang unggul tipis dari Ahmad Luthfi.
Kaesang memperoleh elektabilitas 17,7 persen, sedangkan Luthfi 15,6 persen.
Menyusul di posisi ketiga, eks Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen dengan 12,8 persen.
Lalu di posisi keempat duduk politisi PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dengan 6,0 persen.
Berikut ragam komentar soal melejitnya elektabilitas Kaesang di Jateng yang dirangkum Tribunnews.com:
PSI
Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman merasa bangga karena ketua umumnya mempunyai elektabilitas tinggi di provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Golkar Jakarta Duetkan Zaki-Kaesang, Relawan Optimis Mampu Tandingi Anies-Sohibul Iman
Andy menilai, Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai wilayah yang pemilihnya kritis sehingga banyak tokoh politik nasional yang berasal dari Jawa Tengah.
"Saya pikir ini, apalagi Jateng ini dikenal sebagai basis wilayah pemilihnya kritis, salah satu pemasok pemimpin di level nasional, itu paling banyak dari Jateng."
"Saya pikir itu membuktikan kualitas pemilih di Jateng itu cerdas, pemilih yang kritis. Kalau mereka mendukung satu kandidat dan dalam hal ini Mas Kaesang, itu adalah suatu kebanggaan, kehormatan bagi PSI," ujar Andy di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2024).
Andy mengaku bersykur dengan elektabilitas tinggi Kaesang di Jateng.
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Tengah merindukan sosok baru di dunia politik.
"Saya pikir bukan hanya memperlihatkan dukungan kepada Pak Jokowi saja, tapi ada kerinduan dari masyarakat akan hadirnya sosok sosok baru dalam politik," kata Andy.
PKB
Sementara itu, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku tidak terpengaruh dengan tingginya elektabilitas Kaesang.
Sebab, PKB sejak awal berupaya mengusung kadernya yakni Muhammad Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf.
"Dari awal PKB mengusung Gus Yusuf," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
PDIP
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidajat mengatakan, hasil survei elektabilitas Kaesang bukan menjadi patokan.
"Bagi PDIP, survei itu bukan patokan ya. Itu gambaran ya," kata Djarot di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Djarot menegaskan, semua figur berpeluang untuk maju dalam Pilkada Jakarta maupun Jateng, namun perlu pendalaman.
Ia menjelaskan, PDIP tak hanya memikirkan survei elektabilitas dari seorang kandidat, melainkan kapasitas dan integritas.
"Bagi kita, bukan hanya kita harus memikirkan tentang hasil survei sekarang. Tetapi lebih banyak, kalau kita melihat sosoknya ya, kapasitasnya, integritasnya, kemampuannya," ujar Djarot.
Di sisi lain, Djarot menuturkan bahwa PDIP tak terburu-buru menentukan calon yang akan diusung, pihaknya mendengarkan suara rakyat.
"Karena nanti yang akan terkena dampaknya, atau manfaatnya adalah rakyat pemilih. Jadi, mari kita dengarkan, termasuk juga bagaimana problem yang dihadapi masing-masing daerah," ucapnya.
Ia memastikan bahwa PDIP sangat serius untuk menghadapi Pilkada serentak 2024.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Fersianus Waku/Chaerul Umam)