Kata 3 Elite PDIP soal Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
Kata 3 elite PDIP soal peluang mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 dapat membuat PDIP mengusung pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) sendiri pada Pilkada Jakarta 2024.
Pasalnya, kini pencalonan kepala daerah dari partai politik (parpol) tidak lagi menggunakan ketentuan ambang batas kursi DPRD (20 persen) atau suara sah (25 persen).
Adapun berdasarkan putusan MK, PDIP merupakan salah satu dari delapan parpol di Pileg DPRD Jakarta 2024 yang memenuhi syarat suara di atas 7,5 persen sehingga bisa mengusung calon sendiri di Jakarta.
Salah satu nama yang digadang-gadang akan diusung oleh partai berlambang banteng ini adalah mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan.
Lantas, seperti apa peluang Anies Baswedan untuk untuk dimajukan di Jakarta? Berikut pernyataan yang disampaikan tiga elite PDIP.
Komarudin Watubun
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, menyebut peluang Anies dicalonkan oleh PDIP di Jakarta sangat kuat jika bersedia menjadi kader partainya.
Hal itu disampaikan Komarudin saat ditanya soal peluang PDIP untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.
"Yang kita harapkan memang harus menjadi kader partai," kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (20/8/2024).
"Karena kita berpengalaman. Yang kita kaderkan saja bisa berkhianat, apalagi yang tidak dikaderkan. Kan gitu," imbuhnya.
Ia menyebut, pada dasarnya PDIP bakal memprioritaskan kader sendiri untuk diusung pada pemilihan calon kepala daerah.
Terlebih, PDIP mempunyai sejumlah kader potensial, seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Baca juga: Putusan MK Bawa Angin Segar bagi PDIP, Kini Syaratkan 1 Hal untuk Usung Anies, Takut Dikhianati?
Selain itu, masih ada anggota DPR daerah pemilihan (dapil) Jakarta yang juga dianggap potensial, yakni Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu.
"Kita masih punya kader, ada Ahok, ada Djarot, ada Eriko. Ada Masinton. Kan itu kader-kader partai semua."
"Tinggal kita lihat siapa yang kira-kira ditugaskan, Ibu Ketua Umum tugaskan untuk dipilih oleh rakyat DKI Jakarta," jelas Komarudin.
Komarudian kemudian menegaskan, kewenangan memutuskan calon kepala daerah yang akan diusung berada di tangan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Hak prerogatif yang berbicara. Jadi Anda tidak usah takut. PDI Perjuangan pasti akan tiba saatnya, PDI Perjuangan akan ajukan calon," ungkapnya.
Deddy Sitorus
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Sitorus, mengatakan sejauh ini pihaknya membuka semua opsi dalam rangka mengusung calon kepala daerah di Jakarta.
Kendati demikian, Deddy enggan menjawab soal kemungkinan pihaknya mengusung Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Ya itu tugas kalian mencari tahu lah ya (soal apakah Anies dipilih PDIP), karena masih rahasia dapur."
"Tetapi kita membuka semua opsi yang mungkin untuk kepentingan rakyat Jakarta," kata Deddy di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa.
Ia mengakui telah ada utusan PDIP untuk menjalin komunikasi dengan Anies karena memiliki cukup potensi untuk diusung di Jakarta.
Hanya saja, Deddy menyebut Anies bukan satu-satunya sosok yang berpotensi ditunjuk partainya untuk berkontestasi. Ada sosok lain yang merupakan kader PDIP.
"Sebelumnya juga sudah ada dan ke semua calon yang berpotensi. Kan tadi saya sebut yang potensi bukan cuma Pak Anies, ada kader kita juga, ada kader partai lain juga, ada juga yang nonpartai," ujarnya.
Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, bicara soal dukungan partainya terhadap Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Ia meminta publik untuk menunggu waktu yang tepat hingga partai politik berlogo banteng itu memberi dukungan kepada Anies.
"Ya kan calon sendiri bisa mengajukan, ya nanti kita lihat aspirasi rakyat, ini kan suatu keputusan yang memberikan angin segar."
"Sehingga kami langsung berdialog untuk melihat bagaimana harapan-harapan rakyat tersebut," ucap Hasto di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa.
Ia juga tak menjawab saat ditanya soal peluang Anies berduet dengan mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendi.
"Ya namanya peluangkan setiap orang pemimpin yang mendapatkan apresiasi dari rakyat punya ruang untuk dicalonkan dan itu lah yang akan dicermati oleh PDI Perjuangan," ujarnya.
Ketika dikonfirmasi ulang apakah PDIP akan mengusung Anies sebagai calon gubernur Jakarta di Pilkada 2024, Hasto menjawab singkat.
"Tunggu tanggal mainnya," tutur Hasto.
Komunikasi Anies dengan PDIP Berjalan Baik
Terpisah, Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian, mengatakan komunikasi Anies Baswedan dengan PDIP berjalan lancar menjelang Pilkada Jakarta 2024.
Menurutnya, komunikasi Anies Baswedan sudah berjalan sejak lama dengan PDIP.
"Alhamdulillah komunikasi sudah berjalan sejak lama dan lancar," kata Angga kepada Tribunnews.com, Selasa.
Ia lantas menyebut, putusan MK membuka peluang bagi masyarakat Jakarta memilih pemimpinnya sesuai dengan yang diharapkan.
"Alhamdulillah, putusan MK bisa kasih peluang ada calon yang lebih menggambarkan aspirasi warga Jakarta seutuhnya," ujarnya.
(Tribunnews.com/Deni/Ilham/Fahmi/Fransiskus/Fersianus)