Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: PDIP Harus dengan Anies jika Ingin Kalahkan Ridwan Kamil, Suara Ahok Mentok

Pengamat politik, Adi Prayitno mengatakan, PDIP harus mengusung Anies Baswedan untuk melawan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Pengamat: PDIP Harus dengan Anies jika Ingin Kalahkan Ridwan Kamil, Suara Ahok Mentok
Kolase Tribunnews.com
Kolase foto Anies Baswedan (kiri) dan Megawati Soekarnoputri (kanan). Pengamat politik, Adi Prayitno mengatakan, PDIP harus mengusung Anies Baswedan untuk melawan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Batalnya revisi Undang-Undang (UU) Pilkada membawa angin segar bagi PDIP dan partai lain untuk mengusung calon gubernur, bupati, dan wali kota.

Kendati demikian, PDIP menghadapi tantangan di Jakarta, terutama dalam mengalahkan sosok kuat Ridwan Kamil dan Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Pengamat politik Adi Prayitno mengungkapkan PDIP harus mengusung Anies Baswedan untuk melawan Ridwan Kamil dan Suswono.

"Apakah betul PDIP itu akan usung Anies? Bagi saya opsinya harus dengan Anies kalau untuk mengalahkan Ridwan Kamil dan Suswono," kata Adi, dikutip dari tayangan YouTube tvOneNews, Jumat (23/8/2024).

Menurutnya, langkah ini menjadi pilihan yang harus diambil PDIP jika ingin memenangkan kontestasi di Jakarta.

PDIP memang punya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tetapi menurut Adi, suara Ahok sudah mentok.

"Karena kalau melihat argumentasi elektabilitas Ahok, Ahok memang runner up tapi mentok suaranya, gak ada tambahan dari pemilih yang lain," jelasnya.

BERITA TERKAIT

Menurutnya, hal itu berbeda dengan Anies yang disebut bisa mendapat dukungan lebih signifikan.

"Berbeda dengan Anies yang saya kira captive market-nya jauh lebih terbuka dan mendapatkan ekspose untuk mendapat dukungan yang lebih signifikan," terangnya.

Namun, Adi juga menekankan ini bukanlah pilihan yang mudah bagi partai berlambang banteng itu.

Pasalnya, ada jarak ideologis antara PDIP dan Anies yang selama ini sering dipersepsikan sebagai lawan politik.

Baca juga: Syarat Anies Diusung PDIP : Megawati Minta Nurut, Hasto Sebut Tak Perlu Jadi Kader

"Problemnya adalah apakah jarak ideologis antara PDIP dan Anies Baswedan itu bisa dihilangkan dalam seketika, hanya karena pilihan mentok, ini kan pilihan mentok ya," ungkapnya.

Satu sisi, lanjut Adi, PDIP butuh orang yang kuat untuk melawan Ridwan Kamil dan Suswono.

Pada saat bersamaan, Anies butuh partai dan hingga saat ini yang belum memutuskan untuk mendukung Ridwan Kamil dan Suswono hanya PDIP.

"Pilihan mentok ini yang saya kira akan menghilangkan sekat-sekat ideologi antara Anies PDIP," tandasnya.

Peluang Anies Diusung PDIP

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sangat terbuka terhadap pihak-pihak yang ingin menyampaikan aspirasi dukungan terhadap sosok kepala daerah, termasuk Anies Baswedan.

Hasto menuturkan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri telah menyampaikan ada sejumlah syarat yang telah disiapkan PDIP dalam mengusung seseorang menjadi calon kepala daerah.

Visi misi calon kepala daerah akan dipersiapkan partai, politik tata ruang harus diperhatikan.

Lalu, upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keberpihakan pada wong cilik.

Selanjutnya adalah ketaatan terhadap ideologi serta berpegang pada platform partai.

"Sekiranya syarat-syarat itu nanti bisa dipenuhi, tentu terbuka suatu ruang untuk bekerja sama," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (22/8/2024).

Hasto juga memberikan sinyal PDIP tidak menutup ruang bagi Anies Baswedan untuk diusung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.

"Ya selama tadi komitmen terhadap ideologi, keberpihakan pada wong cilik, platform partai itu dipegang."

"Dan bersedia untuk juga memenuhi komitmen, termasuk bagaimana partai menyiapkan visi misi, khususnya tentang politik tata ruang. Kemudian bagaimana pelestarian dukungan sungai-sungai tata ruang di Jakarta diatur dengan baik, tentu terbuka," jelasnya.

Baca juga: Respons Pernyataan Megawati, Jubir Klaim Anies Siap Menunaikan Amanat Program PDIP di Jakarta

Sementara itu, Megawati sempat menyinggungisu dukungan PDIP kepada Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.

Megawati sempat merasa heran dengan adanya sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Satgas Hitam.

Satgas ini sempat mendatangi markas PDIP dan mendesak partai berlambang banteng itu mengusung Anies Baswedan.

Megawati pun mempertanyakan, apakah Anies Baswedan akan nurut jika diusung PDIP.

"Eh enak aja ya, ngapain gua suruh dukung Pak Anies. Dia bener nih kalau mau sama PDIP?"

"Kalau mau sama PDIP jangan gitu dong. Mau gak nurut?" kata Megawati, Kamis, dilansir Wartakotalive.com.

Presiden ke-5 Republik Indonesia tersebut menilai, tidak semudah itu mendapat dukungan dari PDIP.

"Enak amat ya, sekarang kita dicari dukungannya lalu kamu ke mana kemarin sore? Mbok jangan gitu dong," terangnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Anies Terancam Terjegal dari Pilkada, Megawati Gengsi: Enak Aja Gua Disuruh Dukung, Kemarin ke Mana?

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Fransiskus Adhiyuda Prasetia, Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas