Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilkada Lampung Timur Berpotensi Melawan Kotak Kosong, Pengamat Sarankan PDIP Usung Calon

Sebagai partai dengan raihan suara terbesar ke-2 di Pemilu, PDI Perjuangan sampai kini belum mengumumkan kandidat penantang Ella Nuryamah

Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pilkada Lampung Timur Berpotensi Melawan Kotak Kosong, Pengamat Sarankan PDIP Usung Calon
Tribunnews
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024 - Sebagai partai dengan raihan suara terbesar ke-2 di Pemilu, PDI Perjuangan sampai kini belum mengumumkan kandidat penantang Ella Nuryamah yang diusung oleh KIM Plus, jika demikian calon kepala daerah tersebut akan dipastikan melawan kotak kosong 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG- PDI Perjuangan terancam tetap "gigit jari" atau sekadar menjadi "penonton" tanpa calon yang diusung di Pilkada Lampung Timur 2024 perlu dikritisi, meskipun Mahkamah Konstitusi (MK) telah menurunkan ambang batas pencalonan (electoral threshold) pemilihan kepala daerah Tahun 2024.

Sebagai partai dengan raihan suara terbesar ke-2 di Pemilu, PDI Perjuangan sampai kini belum mengumumkan kandidat penantang Ella Nuryamah yang diusung oleh KIM Plus, jika demikian calon kepala daerah tersebut akan dipastikan melawan kotak kosong.

Sementara bila ditelaah ada kader pontensial PDI Perjuangan yang dapat diusung.

"Pascaputusan MK yang menurunkan ambang batas pencalonan dari 25 persen suara di daerah menjadi 7,5% untuk Lampung Timur, seharusnya Pilkada Lampung Timur akan lebih menarik dan tidak memungkinkan ada calon yang akan melawan kotak kosong," kata Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Lampung Yusdiyanto di Lampung (23/8/2024)

Menurut Yusdianto, MK sudah memberikan jalan agar Pilkada di seluruh Indonesia berjalan lebih demokratis dan menekan angka Pilkada melawan kotak kosong (calon tunggal) yang seharusnya bisa disambut baik oleh seluruh partai politik di Indonesia terlebih PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu.

Baca juga: Pilkada: Manusia Lawan Kotak Kosong? Malu Dong!

Yusdiyanto menilai, waktu tersisa jelang pendaftaran tanggal 27-29 Agustus 2024, PDIP sebagai salah satu partai yang sampai kini belum mengeluarkan rekomendasi, semestinya dengan ambang batas tersebut bisa mengambil tindakan berani untuk mengusung calonnya sendiri tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.

BERITA TERKAIT

"Sejauh ini kan calon yang sudah mendapat rekomendasi dari hampir seluruh partai politik di Lamtim ini kan Ella Nuryamah (kader PKB) dan Azwar Hadi (kader Golkar) yang saya lihat gerak geriknya akan mengarah ke calon tunggal atau melawan kotak kosong. Setelah putusan MK yang turunkan ambang batas pencalonan, seharusnya PDIP ini punya peluang usung calon sendiri, karena syarat minimalnya sudah sangat cukup untuk berlayar sendiri tanpa harus koalisi, kalau sebelum putusan MK memang betul PDIP perlu dua kursi lagi untuk bisa usung calon (minimal 10 kursi) setelah putusan MK kan sudah tidak perlu koalisi," kata Yusdiyanto.

Diketahui, PDIP merupakan partai dengan raihan suara kursi terbanyak kedua setelah PKB di Pemilu DPRD Lampung Timur 2024. PKB memiliki 12 kursi sementara PDIP 8 kursi. Syarat mengusung calon Pilkada sebelum putusan MK yang turunkan ambang batas pencalonan yaitu 10 kursi. Kini, MK sudah memutuskan ambang batas pencalonan pilkada di Lamtim, yakni 7,5% suara.

"Sangat disayangkan untuk masyarakat Lamtim bila PDIP tidak mengusung calon Kepala Daerah pascaputusan MK calon kepala daerah dan membiarkan calon yang ada bertarung hanya calon tunggal lawan kotak kosong. Ini tentu sangat merugikan masyarakat karena disuguhkan calon tunggal tanpa alternatif calon.

"Bagi PDIP pun saya lihat cukup miris jika akhirnya mengusung Ella-Azwar karena partai dengan raihan suara nomor 2 terbanyak tetapi tidak ada kadernya yang bertarung di Pilkada. Tidak hanya PDIP, partai lain pun seharusnya berani usung kadernya sendiri, asal suara mencukupi ambang batas yang saya lihat sangat kecil dari MK," kata Yusdiyanto.

Bahkan, Yusdiyanto menilai, ada banyak kandidat kepala daerah alternatif di Lampung Timur yang bisa diusung parpol yang belum mengeluarkan rekomendasinya, di antaranya Dawam Raharjo petahana Bupati, Zaiful Bokhari mantan Bupati Lamtim, Wahyudi, hingga Reza Pahlevi.

Mereka tersebut tidak sekedar populer namun memiliki elektabilitas yang tinggi. Ketimbang calon yang kini telah direkomendasi oleh beberapa partai.

"Bagi masyarakat, semakin banyak calon, semakin demokratis, dan Pilkada akan semakin memberikan alternatif kepada masyarakat untuk memilih calon kepala daerah yang benar-benar akan mensejahterakan, membangun, dan memenuhi kebutuhan rakyat Lampung Timur," tandas Yusdiyanto.

Respons Ella melawan kotak kosong

Bakal Calon Bupati Lampung Timur Ella Siti Nuryamah merespons isu melawan kotak kosong.

Isu itu muncul setelah Ella Siti Nuryamah dideklarasikan langsung oleh ketua PKB Lampung Chusnunia Chalim maju di Pilkada Lampung Timur 2024.

Selain PKB, Ella Siti Nuryamah telah meraih beberapa rekomendasi dari Gerindra, NasDem dan PKS. Dia juga telah melakukan safari politik ke PDIP dan Golkar.

"Isu kotak kosong tergantung dinamika politik, kita tidak bisa mendahului dan menafsirkan seluruh aspirasi masyarakat. Dan banyak calon-calon lain yang muncul dan kita hargai proses demokrasi ini," kata Ella saat diwawancarai di Bandar Lampung, Jumat (9/8/2024).

Menghadapi Pilkada 2024, Ella mengaku optimis menang Pilkada Lampung Timur 2024.

"Harus optimis namanya sudah berjuang harus totalitas untuk masyarakat Lampung Timur," ujarnya.

Terkait visi-misinya, Ella  memiliki tagline 'Lampung Timur Makmur' dengan target menjadikan masyarakat sejahtera.

 "Jangan lagi Lampung Timur ketinggalan berada di urutan ke-lima secara pendapatan perkapita, kita harus terus upgrade pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat, termasuk pelayanan masyarakat supaya menjadi nomor 1 atau minimal dua lah," tutur dia.

Terkait wakil yang akan mendampingi dirinya maju di Pilbub Lamtim 2024, Ella mengaku tengah membangun komunikasi lintas partai.

"Wakil masih terus dijajaki, siapa yang pas sesuai visi-misi kami akan bicarakan ke Partai koalisi," ucapnya.

"Sejauh ini banyak yang mengajukan wakil baik internal partai koalisi maupun tokoh dari luar partai, tentu ini masih dalam bahasan dan nanti wakil berdasarkan keputusan bersama," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas