Anies Baswedan Bicara soal Jadi Kader Banteng hingga Bakal Nurut Megawati Soekarnoputri
Usai injakkan kaki di markas DPD PDIP Jakarta bahas Pilkada 2024, Anies jelaskan soal jadi kader PDIP hingga bersedia nurut dengan perintah Megawati.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon gubernur (cagub) Jakarta 2024, Anies Baswedan akhirnya menginjakkan kaki di Kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu (24/8/2024) membahas Pilkada 2024.
Usai itu, Anies Baswedan bicara tipis-tipis soal kemungkinan jadi kader PDIP.
Termasuk soal mau atau tidak nurut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri apabila diusung PDIP maju Pilkada Jakarta 2024.
Terpisah Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengatakan partainya terbuka kepada Anies Baswedan jika ingin menjadi kader.
Masinton mengatakan siapa pun bisa menjadi kader PDIP.
Anies Soal Jadi Kader PDIP hingga Tunggu Keputusan
Bakal calon gubernur (cagub) Jakarta 2024, Anies Baswedan, buka suara mengenai peluang dirinya bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP).
Isu Anies menjadi kader PDIP mengemuka setelah dikabarkan akan diusung partai berlambang kepala banteng moncong putih itu di Pilkada 2024.
"Ini masih jalan prosesnya," kata Anies seusai menyambangi Kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu (24/8/2024).
Baca juga: Prabowo Ungkit Lagi Nilai 11 dari Anies: Enggak Masalah, Rakyat Saya Beri Nilai 58 Persen
Anies tak menjawab apakah dirinya sudah ditawarkan untuk bergabung dengan PDIP.
Dia mengaku sedang menunggu keputusan untuk dibuat.
"Sekarang ini kita tunggu dulu sampai semua keputusan dibuat. Habis itu kita tentukan langkah ke depannya seperti apa," ujarnya.
Dia mengakui membahas Pilkada dalam pertemuan dengan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Wijaya alias Aming.
"Kita ini bukan pertemuan pertama. Kita sering diskusi, ngobrol, bertahun-tahun ke belakang. Jadi sama Pak Aming bukan urusan Pilkada saja, sudah panjang," ujarnya.
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut bahwa keputusan untuk mengusung adalah kewenangan DPP PDIP.
"Tetapi kita semua menunggu apa yang menjadi keputusan. Jadi tadi sama sekali kita tidak menyinggung tentang keputusan, langkah, dan lain-lain. Karena semuanya di luar kewenangan kita," ucap Anies.
Anies dan DPP PDIP Jakarta Mulai Bahas Masa Depan Jakarta
Anies menjelaskan, dalam pertemuan tersebut mereka juga membahas soal masa depan Jakarta.
"Kita juga berbicara tentang bagaimana agar pemikiran-pemikiran kebangsaan, pemikiran-pemikiran tentang Bung Karno, ke-Indonesiaan, keagamaan itu kita berjalan seiring dan membuat suasana di Jakarta aman, teduh, damai," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua DPD PDIP Jakarta Adi Wijaya alias Aming tidak tegas soal pihaknya kemungkinan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
"Insya Allah," kata Adi Wijaya.
Pria yang akrab disapa Aming tersebut mengatakan pertemuan dirinya dengan Anies hanya kangen-kangenan lantaran lama tak jumpa.
"Beliau kangen sama saya, mau ketemu saya, sudah lama enggak ketemu. Boleh dong?" ujarnya.
Dia membenarkan dalam pertemuan tersebut juga turut membahas Pilkada Jakarta 2024.
"Iya kita menyamakan kita punya visi dan misi, bagaimana kita mengawal, ada persamaan kita punya pandangan," ucap Aming.
Menurut Aming, pihaknya bersama Anies bersepakat untuk mengawal konstitusi dan demokrasi.
"Bahwa kita harus mengawal konstitusi yang benar, kita harus mengawal demokrasi yang benar. Itu saja," ucapnya.
Jawaban Anies soal Diminta Megawati Nurut
Eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, merespons pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, soal mau atau tidak nurut apabila diusung PDIP maju Pilkada Jakarta 2024.
Anies Baswedan mengatakan apa yang disampaikan Megawati itu merujuk kepada amanat konstitusi.
Anies tak menyatakan secara gamblang apakah akan nurut atau tidak, tetapi Anies menekankan bahwa yang dikatakan Megawati akan dijadikan rujukan bersama.
"Jadi kita semua menyadari bahwa beliau merujuk kepada amanat konstitusi, cita-cita bernegara, cita-cita untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu yang beragam, tapi bersama dan itulah yang kemudian kita jadikan rujukan sama-sama," ucap Anies di Kantor DPD PDIP, Jakarta, dilansir YouTube Kompas TV, Sabtu (24/8/2024).
Diberitakan sebelumnya, pada hari ini Anies mengunjungi Kantor DPD PDIP Jakarta.
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, mengatakan Anies mengunjungi Kantor DPD PDIP DKI Jakarta untuk membahas Pilkada 2024.
Adapun Anies didampingi Tom Lembong tiba di Kantor DPD PDIP Jakarta sekitar pukul 14.10 WIB.
Kehadiran suami Fery Farhati itu langsung disambut sejumlah pengurus DPD PDIP DKI Jakarta.
"Ya tentunya satu di antaranya (bahas pilkada), ya, yang nanti DPD ditugaskan oleh DPP untuk membangun komunikasi dengan Pak Anies," kata Masinton di Kantor DPD PDIP.
Ia menyebut hasil pembicaraan Anies dengan DPD PDIP DKI akan disampaikan ke DPP PDIP.
"Nah nanti hasil pembicaraan ini akan disampaikan oleh DPD PDIP Jakarta ke DPP," ujarnya.
Masinton menjelaskan, kedatangan Anies ialah untuk menyamakan frekuensi dengan PDIP dan mendiskusikan banyak hal.
"Ya tentunya membangun komunikasi, ya. Komunikasi dulu kan menyamakan frekuensi, persepsi, ya terus kemudian mendiskusikan tentang PDIP, ideologi, platform perjuangan program dan lain sebagainya," ungkap Masinton.
Pernyataan Megawati
Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung desakan dari berbagai pihak supaya PDIP mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Ia mengaku heran dengan adanya sekelompok orang yang menamakan diri sebagai ‘Satgas Hitam’ dengan mendatangi Kantor DPP PDIP untuk mendukung Anies Baswedan.
Hal ini disampaikan Megawati saat mengumumkan pasangan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada 2024.
"Eh enak aja ya ngapain gua suruh dukung Pak Anies. Dia bener nih kalau mau sama PDIP? Kalau mau sama PDIP jangan gitu dong. Mau gak nurut?" ujar Megawati di DPP PDIP, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Megawati menilai tak semudah itu memperoleh dukungan dari PDIP. Ia mempertanyakan ke mana saja selama ini, baru muncul ketika butuh dukungan.
“Enak amat ya. Sekarang kita dicari dukungannya lalu kamu ke mana kemarin sore. Mbok jangan gitu dong," ucapnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)