Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilgub Jatim 2024: Arena Pertarungan 3 Cagub Perempuan, Berikut Profil Singkat Mereka

Khofifah Indar Parawansa, Luluk Nur Hamidah, dan Tri Rismaharin akan bertarung di Pilgub Jatim 2024.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Pilgub Jatim 2024: Arena Pertarungan 3 Cagub Perempuan, Berikut Profil Singkat Mereka
Foto Kolase Tribunnews.com
(Kiri ke kanan) Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa, Luluk Nur Hamidah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga politisi perempuan maju sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.

Ini pertama kalinya 3 cagub perempuan bertarung di Pilkada Jatim.

Ketiganya adalah Khofifah Indar Parawansa, Luluk Nur Hamidah, dan Tri Rismaharini.

Cagub petahana Khofifah Indar Parawansa menggandeng Emil Elestianto Dardak sebagai calon wakil gubernur (cawagub).

Khofifah-Emil Dardak diusung 14 partai politik yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PSI, PPP, PKS, Partai NasDem dan Perindo. Serta Gelora, Partai Buruh, PBB, PKN dan Partai Garuda.

Sementara Luluk Nur Hamidah berpasangan dengan cawagub Lukmanul Khakim diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Calon lainnya Tri Rismaharini yang diusung PDIP, Partai Ummat dan Hanura berpasangan dengan cawagub KH Zahrul Azhar Asad.

BERITA TERKAIT

Ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu telah mendaftar ke KPUD Jawa Timur.

Berikut profil singkat tiga calon gubernur perempuan di Pilgub Jatim 2024:

1. Tri Rismaharini

Tri Rismahari ini lahir pada 20 November 1961.

Tri Rismaharini adalah kader PDIP dan masih dipercaya sebagai ketua DPP PDIP.

Bu Risma, demikian sapaan akrab Tri Rismaharini, saat ini masih menjabat sebagai Menteri Sosial RI.

Setelah maju di Pilgub Jatim, Bu Risma rencananya hari ini akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri.

Menteri Sosial Tri Rismaharini
Menteri Sosial Tri Rismaharini (Istimewa)

Sebelum menjabat menteri, Bu Risma adalah  Wali Kota Surabaya Jatim 2 periode.

Jabatan ini menempatkannya sebagai wali kota perempuan pertama di Surabaya.

Selain itu, dia juga menorehkan sejumlah prestasi selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Banyak yang menyebut, Kota Surabaya berkembang pesat selama dipimpin oleh perempuan kelhiran Kediri ini.

Tri Rismaharini adalah wali kota Surabaya yang berlatarbelakng birokrat.

Sebelum menjabat wali kota, Bu Risma adalah Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) kota Surabaya.

Dia juga  pernah menjadi Kepala Bappeko Surabaya dan Kepala Bagian Bina Pembangunan Pemkot Surabaya.

2. Khofifah Indar Parawansa

Khofifah Indar Parawansa lahir pada 19 Mei 1965.

Dia dikenal sebagai birokrat tulen meski background politiknya adalah kader PPP.

Khofifah, demikian beliau disapa, adalah Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024.

Khofifah  pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Jabatan ini dia duduki sejak 2014 hingga 2018.

Di era Presiden Gus Dur, Khofifah Juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.

Khofifah Indar Parawansa adalah alumni FISIP Unair Surabaya.

Selain itu, Khofifah juga menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat NU dan pernah menjadi anggota DPR RI beberapa periode.

3. Luluk Nur Hamidah

Luluk Nur Hamidah lahir di Jombang, Jawa Timur, 25 Juni 1971.

Saat ini, Luluk  adalah anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Perempuan 53 tahun ini merupakan lulusan S1 Pendidikan Agama Universitas Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya.

Lalu ia melanjutkan studi S2- nya di Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Indonesia.

Anggota DPR RI Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah
Anggota DPR RI Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Luluk juga lulusan S2 Publik Administrasi Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura (LKYSPP).

Sebelum sibuk sebagai Anggota DPR, Luluk termasuk sosok yang aktif di berbagai organisasi.

Pada 1997-2000, ia menjadi Ketua Umum Korps Pengurus Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri.

Lalu, pada 2005-2010, ia dipercayai sebagai wakil ketua sekretaris jenderal PP RMI-PBNU.

Ia juga tercatat pernah menjadi pengurus di Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PP LKK NU) dan KNPI.

Tak hanya itu, Luluk juga menjabat konsultan Sekolah Citra Alam hingga Direktur Yayasan Masyarakat AHIMSA periode 2001-2010

Sumber: Tribun Jatim/Tribunnews.com/Tribun Pontianak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas