Pramono Anung Cerita Anaknya Menang di Pilkada Kediri Lawan Kotak Kosong
Fenomena kotak kosong, menurut Pramono, merupakan hal yang biasa dan merupakan bagian dari proses demokrasi di Indonesia
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung ikut angkat bicara mengenai fenomena kotak kosong di sejumlah daerah.
Pramono menceritakan bahwa anaknya, Hanindhito Himawan Pramana, juga mengalami Pilkada melawan kotak kosong saat maju menjadi Bupati Kediri pada 2020 lalu.
"Anak saya ketika maju pertama kali, dia ketika maju umur 28 lawannya kotak kosong. Karena kenapa kotak kosong? Karena mereka berpikir, sudahlah di situ memang basisnya keluarganya Pramono Anung. Dan itu memang realitasnya seperti itu," ujar Pramono.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pramono dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra.
Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 60/PUU-XXII/2024, kata Pramono, membuka jalan bagi kandidat lain untuk maju.
Baca juga: KPU Tegaskan Tak Ada Kewajiban Pihaknya Fasilitasi Kampanye Pendukung Kotak Kosong di Pilkada 2024
Pramono sempat menyampaikan kepada anaknya bahwa lebih baik dirinya memiliki saingan pada Pilkada Kediri 2024 ini.
"Nah dengan keputusan MK ini, karena sekarang partai dengan 7,5 persen bisa mencalonkan, maka saya bilang sama anak saya, lebih baik kamu ada lawannya. Nggak apa-apa. Jadi semua, kalau di Kabupaten Kediri hampir semuanya mencalonkan anak saya, lawannya hanya satu dua partai begitu," tutur Pramono.
Fenomena kotak kosong, menurut Pramono, merupakan hal yang biasa.
Dirinya menilai kotak kosong juga merupakan bagian dari proses demokrasi di Indonesia.
"Dan itu terjadi dan menurut saya nggak apa-apa. Dan itu bagian dari demokrasi kita. Bahwa di Jawa Timur itu ada beberapa daerah yang lawannya kotak kosong. Seperti Surabaya, Ngawi juga mungkin kotak kosong," pungkasnya.