Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pramono Anung Cerita Anaknya Menang di Pilkada Kediri Lawan Kotak Kosong

Fenomena kotak kosong, menurut Pramono, merupakan hal yang biasa dan merupakan bagian dari proses demokrasi di Indonesia

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pramono Anung Cerita Anaknya Menang di Pilkada Kediri Lawan Kotak Kosong
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung melakukan sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2024) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung ikut angkat bicara mengenai fenomena kotak kosong di sejumlah daerah.

Pramono menceritakan bahwa anaknya, Hanindhito Himawan Pramana, juga mengalami Pilkada melawan kotak kosong saat maju menjadi Bupati Kediri pada 2020 lalu.

"Anak saya ketika maju pertama kali, dia ketika maju umur 28 lawannya kotak kosong. Karena kenapa kotak kosong? Karena mereka berpikir, sudahlah di situ memang basisnya keluarganya Pramono Anung. Dan itu memang realitasnya seperti itu," ujar Pramono.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pramono dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra.

Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 60/PUU-XXII/2024, kata Pramono, membuka jalan bagi kandidat lain untuk maju.

Baca juga: KPU Tegaskan Tak Ada Kewajiban Pihaknya Fasilitasi Kampanye Pendukung Kotak Kosong di Pilkada 2024

Pramono sempat menyampaikan kepada anaknya bahwa lebih baik dirinya memiliki saingan pada Pilkada Kediri 2024 ini.

BERITA REKOMENDASI

"Nah dengan keputusan MK ini, karena sekarang partai dengan 7,5 persen bisa mencalonkan, maka saya bilang sama anak saya, lebih baik kamu ada lawannya. Nggak apa-apa. Jadi semua, kalau di Kabupaten Kediri hampir semuanya mencalonkan anak saya, lawannya hanya satu dua partai begitu," tutur Pramono.

Fenomena kotak kosong, menurut Pramono, merupakan hal yang biasa.

Dirinya menilai kotak kosong juga merupakan bagian dari proses demokrasi di Indonesia.

"Dan itu terjadi dan menurut saya nggak apa-apa. Dan itu bagian dari demokrasi kita. Bahwa di Jawa Timur itu ada beberapa daerah yang lawannya kotak kosong. Seperti Surabaya, Ngawi juga mungkin kotak kosong," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas