Respons Gerindra soal Anies Baswedan yang Sebut Parpol Tersandera Kekuasaan
Partai Gerindra memberikan respons terkait pernyataan Anies Baswedan yang menyindir soal partai politik (parpol) saat ini sedang tersandera kekuasaan.
Penulis: tribunsolo
Editor: Nuryanti
Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini dalam pernyataannya juga bercerita soal Presiden Terpilih, Prabowo Subianto yang sebelumnya pernah gagal dalam konvensi di Partai Golkar.
Akan tetapi, kegagalan dari Prabowo tersebut tidak membuat Prabowo menjelek-jelekkan partai Golkar maupun parpol lain.
Ia mengatakan bahwa Prabowo lebih memilih untuk mendirikan partainya sendiri dan berproses dari situ.
"Bahkan tetap menjalin hubungan baik dengan Partai Golkar. Beliau mendirikan Partai Gerindra mulai dari hanya mungkin 26 kursi di DPR RI Waktu itu. Kemudian, melonjak jadi 74, 78, sekarang 86 kursi," tegasnya.
Sebagai informasi, sindiran Anies Baswedan soal parpol yang tersandera kekuasaan ini disampaikan melalui video di channel YouTube pribadinya dengan judul "Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pendaftaran Pilkada 2024".
Dalam video tersebut Anies mengungkapkan langkah-langkah politik ke depan yang akan ia ambil setelah gagal maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Anies menyebut gagalnya ia untuk maju sebagai Bakal Calon Gubernur Jakarta karena parpol yang tersandera oleh kekuasaan.
"Nah gini, kalau masuk partai, pertanyaannya 'partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan?' Nah, jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak beresiko juga bagi yang mengusulkan," kata Anies dikutip dari tayangan YouTube Anies Baswedan, Senin (2/9/2024).
Dalam pernyataaan tersebut, Anies juga mengatakan akan mendirikan partai baru.
Adapun tujuan dari pembentukan partainya adalah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, dan politik yang lebih mengedepankan kebijakan gagasan.
"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh."
"Kita lihat sama-sama ke depan. Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar," tambahnya.
(mg/Tiara Eka Maharani)
Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS)