Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pramono Anung Enggan Ungkap Bisik-bisik Dirinya dengan Puan Maharani dan Prabowo di Istana

Ada kejadian menarik ketika para pejabat yang hadir menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, (4/9/2024).

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pramono Anung Enggan Ungkap Bisik-bisik Dirinya dengan Puan Maharani dan Prabowo di Istana
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Sekretaris Kabinet sekaligus bakal calon gubernur Jakarta 2024, Pramono Anung saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada kejadian menarik ketika para pejabat yang hadir menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, (4/9/2024).

Saat itu Sekretaris Kabinet (Seskab) sekaligus bakal calon gubernur Jakarta 2024 Pramono Anung dan Ketua DPR RI Puan Maharani berbincang dengan Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Dalam peristiwa itu, Pramono mengatakan memang ada bisik-bisik antara dirinya dengan Prabowo dan Puan.

Tapi dia enggan mengungkap secara gamblang isi bisikan tersebut.

"Sebenarnya saya yang menggandeng Mbak Puan karena memang Pak Prabowo kan dikerubutin banyak orang. Yang pasti ada bisik-bisik, masa diomongin," kata Pramono saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024).

Baca juga: Pramono Anung Janji Gratiskan Sekolah Swasta Jika Menang Pilgub Jakarta 2024

Pramono menyatakan komunikasi akan selalu dibuka kepada siapa saja.

Berita Rekomendasi

Hal ini juga merupakan amanah dari Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP, yang mengusungnya untuk Pilkada Jakarta.

"Yang jelas bahwa saya ini selama ini ditugaskan baik oleh partai, baik oleh Ibu Mega, menjalin komunikasi dengan siapa pun," katanya.

Baca juga: Jokowi Buka Peluang Reshuffle Kabinet usai Pramono Anung dan Risma Mundur

Alasan itu yang dipegangnya sebagai prinsip dalam melakukan kampanye politik.

Salah satu contoh, ketika penunjukan pelawak Cak Lontong alias Lies Hartono sebagai Ketua Tim Pemenangan Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta.

Ia mengatakan penunjukan Cak Lontong adalah bentuk semangat kampanye yang merangkul siapa pun dan berpolitik secara gembira, dengan tetap memastikan persoalan penting di Jakarta juga terakomodir.

"Maka kenapa dalam kampanye yang saya lakukan ketua timnya saja Cak Lontong, artinya apa? kita ingin merangkul siapa saja, ingin politik kegembiraan tapi syarat dengan gagasan dan yang paling penting adalah persoalan DKI, persoalan Jakarta jangan dilihat terlalu jauh dari kacamata di atas, yang paling penting bagaimana warga miskin kota, persoalan transportasi persoalan-persoalan real di lapangan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas