Lewat Jakarta Fund, Pramono Anung Optimistis Bisa Menambah Lapangan Kerja di Jakarta
Mantan Sekretaris Kabinet itu berujar, ide alokasi dana untuk perluasan lapangan kerja dari sisa APBD ini bisa menjadi jawaban mengatasi tingginya
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku ingin memperluas lapangan pekerjaan untuk warga Jakarta jika nantinya menang Pilkada Jakarta 2024.
Salah satu gagasan yang disiapkan untuk menopang kebijakan itu adalah Jakarta Fund, yang nantinya mengalokasikan dana dari sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) APBD Jakarta untuk pembiayaannya.
"Dengan APBD sekitar Rp 80 triliun, Jakarta bisa membuat yang namanya Jakarta Fund. Kalau bisa membuat Jakarta Fund dikelola secara profesional yang saya yakin dari SiLPA-nya APBD saja bisa untuk me-running itu, maka kemudian bisa melakukan ekspansi untuk kegiatannya," ungkap Pramono, Kamis (19/9/2024).
Dalam beberapa tahun terakhir, SiLPA APBD DKI Jakarta tiap tahunnya mencapai tak kurang dari Rp5 triliun.
Mantan Sekretaris Kabinet itu berujar, ide alokasi dana untuk perluasan lapangan kerja dari sisa APBD ini bisa menjadi jawaban mengatasi tingginya pengangguran di Jakarta.
"Salah satu faktor yang paling mendasar di Jakarta ini yang paling tinggi terutama bagi gen Z dan milenial adalah masalah lapangan pekerjaan," ucap Pramono.
Pramono meyakinkan bakal memastikan pengelolaan anggaran dari Pemprov Jakarta daerah ini bisa efektif menyerap lapangan kerja jika nantinya terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Ia menggaransi keberaniannya mengeksekusi gagasan tersebut untuk mewujudkan ‘Jakarta Menyala’ yang warganya bisa bekerja, bisa lebih sejahtera dan bahagia.
"Selama dikelola secara profesional, terbuka, transparan, dan sekarang ini memang eranya keterbukaan. Kami yakin kami berdua akan melakukan itu," katanya.
Baca juga: Relawan Anies dari Sahabat Jakarta Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada 2024
Berkaitan dengan penyerapan lapangan kerja, Pramono juga berjanji akan membolehkan warga yang hanya lulusan sekolah dasar (SD) untuk bekerja sebagai petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye.
Menurut Pramono, pekerjaan petugas kebersihan di tingkat kelurahan berseragam oranye itu tak memerlukan syarat minimal pendidikan yang tinggi.
Ijazah SD dirasa cukup jika yang bersangkutan bisa bertanggung jawab menjalankan tugasnya.