2 Hasil Survei Elektabilitas Pilgub Jawa Timur, Khofifah-Emil Teratas
Berikut hasil survei Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak teratas.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Berikut hasil survei Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.
Hasil survei tersebut dari Indikator Politik dan Poltracking.
Berdasarkan dua hasil survei itu, pasangan nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak masih mendominasi.
Elektabilitas Khofifah-Emil di atas pasangan calon (paslon) lain.
Yakni pasangan nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dan pasangan nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, sebagai berikut.
Poltracking
Poltracking melakukan survei di Pilgub Jawa Timur pada 4-10 September 2024.
Populasi survei ini adalah warga Provinsi Jawa Timur yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling
Jumlah sampel ialah 1200 responden, (margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen).
Hasilnya, Khofifah-Emil masih belum terkejar pasangan calon (paslon) lain.
Baca juga: 3 Survei Elektabilitas Pilgub Jateng: Andika Perkasa-Hendrar Prihadi Disalip Ahmad Luthfi-Taj Yasin
- Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak: 57,3 persen.
- Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 22,7 persen.
- Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 2,2 persen.
- Tidak tahu: 17,8 persen.
Indikator Politik
Survei yang dilakukan Indikator Politik di Pilgub Jawa Timur ialah pada 9-14 September 2024.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Timur yang memiliki hak pilih, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1000 orang.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1000 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±3.2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak mencatatkan angka di atas 60 persen.
- Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak: 61,2 persen.
- Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 26,0 persen.
- Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 2,2 persen.
- Tidak akan memilih (golput): 0,5 persen.
- Tidak tahu: 10,2 persen.
Pertarungan Para Srikandi
Tiga politikus perempuan maju sebagai calon gubernur (cagub) di Jawa Timur.
Khofifah yang menggandeng Emil Dardak didukung oleh 14 partai politik, yaitu Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PSI, PPP, PKS, Partai NasDem dan Perindo. Serta Gelora, Partai Buruh, PBB, PKN dan Partai Garuda.
Sementara itu, Luluk yang berpasangan dengan Lukmanul diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Calon lain, yaitu Tri Rismaharini-Gus Hans didukung PDI Perjuangan, Partai Ummat, dan Hanura.
1. Tri Rismaharini
Tri Rismaharini adalah kader PDIP dan masih dipercaya sebagai ketua DPP PDIP.
Tri Rismaharini merupakan mantan Menteri Sosial (Mensos) RI.
Sebelum menjabat menteri, Risma adalah Wali Kota Surabaya, Jawa Timur selama dua periode.
Jabatan ini menempatkannya sebagai wali kota perempuan pertama di Surabaya.
Khofifah dikenal sebagai birokrat tulen meski latar belakang politiknya adalah kader PPP.
Ia merupakan Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024.
Khofifah pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI. Jabatan ini ia duduki sejak 2014 hingga 2018.
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alasi Gus Dur, dirinya pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
Selain itu, Khofifah juga menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat NU dan pernah menjadi anggota DPR RI beberapa periode.
3. Luluk Nur Hamidah
Luluk adalah anggota DPR RI periode 2019-2024 dari PKB.
Perempuan 53 tahun ini merupakan lulusan S1 Pendidikan Agama Universitas Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya.
Lalu, Luluk melanjutkan studi S2-nya di Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Indonesia.
Sebelum sibuk sebagai Anggota DPR, Luluk termasuk sosok yang aktif di berbagai organisasi.
(Tribunnews.com/Deni/Hasanudin Aco)