Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akhiri Debat Pilgub Jateng, Taj Yasin Nyanyikan Lagu Lir Ilir Ciptaan Sunan Kalijaga

Taj Yasin Maimoen menutup debat kedua Pilkada Jateng dengan menembangkan lagu Lir-ilir, Minggu (10/11/2024).

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nuryanti
zoom-in Akhiri Debat Pilgub Jateng, Taj Yasin Nyanyikan Lagu Lir Ilir Ciptaan Sunan Kalijaga
YouTube/KPU Jateng
Pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Ahmad Luthfi-Taj Yasin dalam debat kedua Pilgub Jateng 2024 di Majapahit Convention (MAC), Semarang, Minggu (10/11/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 02, Taj Yasin Maimoen menutup debat kedua Pilkada Jateng dengan menembangkan lagu Lir Ilir, Minggu (10/11/2024).

Untuk diketahui, Lir Ilir merupakan lagu ciptaan Sunan Kalijaga, satu dari sembilan Wali Songo.

"Terakhir, tembang ciptaan Sunan Kalijaga ini bisa menjadi pengingat kita semua yang senantiasa hidup sederhana, saling mendukung, saling bersyukur atas segala sesuatu yang sudah kita miliki, juga bekerja sama mewujudkan Jawa Tengah maju dan berkelanjutan," ungkap Taj Yasin.

Setelah itu, Taj Yasin mulai menyanyikan Lir Ilir hingga waktu habis.

Diketahui, debat kedua Pilkada Jateng diselenggarakan di Majapahit Convention (MAC), Semarang.

Debat ini diikuti dua paslon, yaitu Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (01) dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin (02).

Baca juga: Cek Fakta: Ahmad Luthfi Sebut Desa Sikunir sebagai Desa Tertinggi di Dunia

Lirik dan Arti Lir Ilir

Dilansir laman Gramedia, lagu ini diciptakan Sunan Kalijaga sebagai sarana menyebarkan agama Islam di tanah Jawa pada awal abad ke-16.

Berita Rekomendasi

Berikut lirik dan makna dari Lagu Lir Ilir

Lir ilir, lir ilir (Bangunlah, bangunlah)

Tandure wis sumilir (Tanaman sudah bersemi)

Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar (Telah menghijau seperti pengantin baru)

Cah angon-cah angon (Anak gembala-anak gembala)


Penekno blimbing kuwi (Panjatlah pohon belimbing itu)

Lunyu-lunyu penekno (Walaupun licin, tetap panjatlah)

Kanggo mbasuh dodotiro (Untuk membasuh pakaianmu)

Dodotiro-dodotiro (Pakaian-pakaianmu)

Kumitir bedhah ing pinggir (Terkoyak pada bagian pinggir)

Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore (Jahitlah dan benahilah untuk waktu sore nanti)

Mumpung padhang rembulane (Selagi bulan masih bersinar terang)

Mumpung jembar kalangane (Selagi masih banyak waktu luang)

Yo surako, Surak iyo…. (Ayo bersoraklah, sorakan iya…)

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas