Ganjar Kritik Prabowo Kampanyekan Ahmad Lutfi: Contoh Buruk, Harusnya Cuti
Menurut Ganjar, tindakan Prabowo itu menimbulkan kekhawatiran karena melibatkan peran presiden yang seharusnya tidak terlibat dalam kampanye tanpa
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP sekaligus mantan calon presiden RI dan eks Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengkritisi dukungan sekaligus kampanye yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto untuk peserta Pilkada Jawa Tengah, Ahmad Lutfi-Taj Yasin Maimoen.
Menurut Ganjar, tindakan Prabowo itu menimbulkan kekhawatiran karena melibatkan peran presiden yang seharusnya tidak terlibat dalam kampanye tanpa cuti resmi.
"Syaratnya apa? Harus cuti. Saya kira syarat itu tidak terpenuhi kemarin. Maka ini contoh buruk buat saya," kata Ganjar dalam wawancara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).
Ganjar menyoroti pentingnya menjaga netralitas jabatan presiden dalam proses pemilihan kepala daerah.
Pernyataan ini sejalan dengan imbauan dari Komisi pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah yang menyatakan presiden tidak seharusnya terlibat dalam kampanye tanpa izin cuti.
Hal itu sebuah langkah yang dianggap Ganjar berani dari pihak KPU.
Menurut Ganjar, masih ada waktu bagi Prabowo untuk memperbaiki situasi.
"Dan saya kira statement sebelumnya, kalau tidak salah di acara PAN beliau sampaikan, kasihlah pada yang muda-muda itu, saya akan jamin tidak akan ikut terlibat," ujarnya.
Baca juga: Ramai Dugaan Prabowo Endorse Luthfi-Yasin di Pilkada, Bawaslu Jateng Pertimbangkan Datangi Istana
Ganjar juga menegaskan, masyarakat akan menantikan konsistensi dari komitmen yang telah diucapkan oleh Prabowo.
"Nah, kepercayaan seorang pemimpin pasti akan ditunggu. Jadi, konsistensi dari ucapan pasti juga akan ditunggu dan kesempatan untuk memperbaiki itu, menurut saya masih ada," pungkasnya.