Sosok dan Harta Kekayaan Effendi Simbolon, Politikus PDIP Dukung Ridwan Kamil pada Pilgub Jakarta
Sosok dan Harta kekayaan Effendi Muara Sakti Simbolon, politikus PDIP yang mendukung Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) pada Pilgub Jakarta 2024.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Riza Patria mengatakan, politikus PDI Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon mendukung pasangan RIDO pada Pilgub Jakarta 2024.
Pernyataan itu disampaikan Riza Patria saat pertemuan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
Riza mengatakan tujuan acara ini adalah ingin mendengarkan masukan dari Joko Widodo alias Jokowi selaku eks Gubernur Jakarta dan Presiden ke-7 RI.
"Kita ingin dengar pengalaman sebagai wali kota, Gubernur DKI, dan Presiden selama 10 tahun, kita ingin lihat langsung yang biasa kita dengar di TV," ujar Riza saat pertemuan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
Riza lantas menyapa Effendi Simbolon yang duduk di antara Jokowi dan para anggota tim sukses RIDO.
"Di sini ada spesial Pak Jokowi, Bang Effendi Simbolon, ini kader PDIP yang mendukung Pak Ridwan Kamil, mendukung Pak Jokowi bersama istri," ungkapnya.
Lantas, seperti apa profil dan harta kekayaan Effendi Simbolon? Berikut informasinya.
Kekayaan Effendi Simbolon
Effendi Muara Sakti Simbolon terakhir kali melaporkan kekayaannya pada 31 Desember 2022.
Berdasarkan data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Effendi Simbolon memiliki kekayaan sebesar Rp 152.566.993.122 (Rp152,5 miliar).
Kekayaan itu terbagi ke dalam sejumlah aset, seperti tanah dan bangunan dengan nilai Rp 135.400.000.000.
Baca juga: PDIP Capek Sikapi Anggota yang Bermanuver, Termasuk Effendi Simbolon yang Dukung RK
Ia tercatat mempunyai 9 aset tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Kota Tapanuli Utara, Kota Humbang Hasundutan, hingga Jakarta Selatan.
Lebih lanjut, Effendi Simbolon mempunyai aset berupa alat transportasi dan mesin yang terdiri dari 8 mobil dengan nilai Rp2.795.000.000.
Ia juga memiliki aset lain, yakni harta bergerak lainnya sebesar Rp 900.000.000, surat berharga sejumlah Rp 1.271.364.000, serta kas dan setara kas sebanyak Rp 12.200.629.122.
Adapun Effendi Muara Sakti Simbolon tercatat tak memiliki hutang.
Sosok Effendi Simbolon
Effendi Simbolon lahir pada 1 Desember 1964 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Ia menempuh pendidikan di SD Negeri Cendrawasih, Banjar Baru, Kalimantan Selatan, Indonesia (1969-1975).
Lalu melanjutkan sekolah di SMP Negeri 41 Jakarta (1975-1979), SMA Negeri 3 Jakarta (1979–1982), dan S-1 Ekonomi di Universitas Jayabaya (1983–1988).
Dilansir Kompas.com, dirinya melanjutkan pendidikan S-2 di bidang Ilmu Politik di Universitas Padjajaran dan lulus pada 2013.
Gelar doktor di bidang Hubungan Internasional ia raih di universitas yang sama pada 2015.
Effendi memulai karier politiknya dengan bergabung ke PDIP.
Ia pertama kali menjabat sebagai anggota DPR RI pada 2004 dan berhasil mempertahankan jabatannya selama empat periode beruntun.
Selama di sana, dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII yang menangani isu-isu energi, sumber daya mineral, riset, teknologi, dan lingkungan hidup sampai 2013.
Sejak 2019 dirinya aktif sebagai anggota Komisi I yang fokus pada pertahanan, luar negeri, komunikasi, dan informasi.
Sementara itu, di internal PDIP, Effendi pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana, serta menjadi salah satu bakal calon Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP (2010-2015).
Selain itu, Effendi juga berkecimpung di dunia organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Lembaga Karate-Do Indonesia (PB Lemkari) menggantikan Doddy Susanto hingga 2012.
Ia juga menjadi salah satu penggagas berdirinya sebuah perkumpulan yang bertujuan mempererat hubungan di antara marga Simbolon di seluruh Indonesia, yakni Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia (PSBI).
Effendi pun sempat mencalonkan diri bersama Jumiran Abdi pada Pilgub Sumatra Utara (Sumut) 2013.
Akan tetapi, mereka kalah dari pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi.
(Tribunnews.com/Deni/Reza)